Hangout

Adegan Sensitif Dipotong, Film ‘Tuhan, Izinkan Aku Berdosa’ Kini Berating 17+


Film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” kini mendapatkan rating 17+, turun dari rating sebelumnya yang 21+ bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Perubahan ini terjadi setelah Hanung Bramantyo, sutradara film tersebut, berdiskusi dengan Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Rommy Fibri Hardiyanto, mengenai konten yang dianggap sensitif.

Rommy menyarankan penghapusan satu adegan spesifik agar film tersebut dapat dikategorikan ke dalam rating yang lebih rendah. Hanung, awalnya ragu, akhirnya setuju untuk memotong adegan tersebut setelah menonton ulang filmnya dalam sebuah special screening. 

“Ada satu adegan yang kita rasa terlalu berlebihan. Setelah pertimbangan, saya memutuskan untuk menghilangkannya,” ujar Hanung kepada wartawan, Sabtu (16/3/2024).

Adegan yang dipotong tersebut, meskipun dirahasiakan oleh Hanung, diketahui hanya berdurasi sekitar 30 detik. Perubahan ini tidak berdampak signifikan terhadap durasi keseluruhan film, namun cukup membawa “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” ke rating yang lebih ramah bagi penonton remaja.

Film yang diadaptasi dari novel “Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur” karya Muhidin M. Dahlan ini menampilkan kisah yang mendalam dan provokatif. Dibintangi oleh Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, dan Donny Damara, film produksi MVP Pictures ini menggugah kontemplasi tentang moralitas, kebebasan, dan pencarian identitas dalam masyarakat.

Dengan penyesuaian ini, “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” diharapkan dapat disaksikan oleh audiens yang lebih muda, memperluas jangkauan pesan yang ingin disampaikan oleh film tersebut. Meskipun terjadi pemotongan adegan, Hanung Bramantyo menjamin bahwa esensi dan pesan utama film tetap terjaga, memberikan pengalaman sinematik yang tetap kaya dan berdampak bagi penontonnya.

Back to top button