Market

Ada Anak Menteri Terlibat Perizinan Tambang Minerba, DPR: Bongkar!

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Mulyanto mendorong isu anak menteri ‘cawe-cawe urus perizinan tambang mineral dan batu bara (minerba), diusut tuntas. Jangan sampai, isu ini menjadi bola liar.

“Agar diselidiki dan dibuktikan sehingga ditemukan bukti awal, bukan sekedar dugaan-dugaan. Ini penting agar hukum yang bersih dan adil dapat ditegakkan,” tegas Mulyanto kepada Inilah.com, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Mulyanto mendorong aparat penegak hukum segera menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Direktorat Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).”Sebaiknya polisi jangan obral bicara dan dugaan, tetapi segera bertindak secara efisien dan efektif. Tetapkan tersangka dan laksanakan penyidikan secara mendalam, dan komprehensif sehingga diperoleh dasar dan bukti yang kuat untuk pengadilan nantinya,” kata Mulyanto.

Terkait sinyalemen adanya petinggi di Kementerian ESDM yang terlibat dalam korupsi di Kementerian ESDM, Mulyanto bilang, bila terbukti harus segera dicopot. Agar memudahkan proses hukum kepada yang bersangkutan.

“Kasus ini penting ditegakkan, sehingga pengelolaan ESDM kita benar-benar membuat penerimaan negara kita optimal. Memberikan manfaat atau dampak sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman menyebut adanya ‘orang kuat’ di Kementerian ESDM. disebut kuat lantaran tak tersentuh hukum. Termasuk ada anak menteri yang terlibat pengurusan perizinan serta RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Belanja) tambang minerba.

Yusri mengapresiasi langkah berani Polda Metro Jaya menyidik kasus kebocoran dokumen rahasia KPK, terkait dugaan korupsi di Direktorat Minerba Kementerian ESDM. Disebut-sebut banyak pejabat terlibat, termasuk anak menteri.

“Kami memberikan apresiasi atas kinerja Direskrimun Polda Metro, khususnya Kapolda Irjen Karyoto. Kami berharap penyidikan bisa mengungkap korupsi big fish di lingkungan Ditjen Minerba KESDM yang merugikan negara ratusan triliun sepanjang masa,” ungkap Yusri, Rabu (21/6/2023).

Di sisi lain, Yusri mengaku sangat kecewa atas hasil akhir kerja Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang tidak mampu mengungkap kebocoran dokumen rahasia KPK sebanyak 3 lembar.

“Menurut informasi yang kami peroleh, sehari sebelum penggeledahan oleh tim KPK di ruang Kepala Biro Hukum ESDM, M Idris F Sihite yang merangkap Plh Dirjen Minerba, konon kabarnya Irjen KESDM telah memberikan informasi penting kepada Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Yaitu dugaan penyimpangan yang dilakukan Idris Sihite dengan banyak penambang nakal. Namun, informasinya malah dia dibela,” beber Yusri.

Yusri sangat menyesalkan tindakan Menteri Arifin yang sejak 30 Mei 2023, menunjuk Idris Sihite sebagai Inspektur IV di Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM. “Ada apa ini, bukannya mencopotnya Idris tapi malah menempatkanya sebagai Inspektur Itjen KESDM,” ungkap Yusri.

Pada 27 Maret 2023, Yusri mengingatkan, KPK menggeledah ruangan Plh Direktur Jenderal (Dirjen) Minerba, Idris Sihite di kantor Ditjen Minerba. Selanjutnya, KPK menggeledah sebuah apartemen di Menteng, Jakarta, diduga rumah singgah Idris Sihite. Ditemukan duit Rp1,3 miliar.

“Sekarang kami dengar, konon kabarnya lagi, anak menteri diduga ikut cawe-cawe urus RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) di Ditjen Minerba. Ini harus diusut tuntas” beber Yusri.

Back to top button