News

Gubernur Khofifah: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Jadi 131 Orang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan jumlah korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan, bertambah enam orang sehingga totalnya mencapai 131 orang.

“Hari ini ada tambahan enam korban meninggal dunia, dari 125 orang menjadi 131 orang,” ujar dia di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).

Orang nomor satu di Jawa Timur itu melakukan takziyah sekaligus berziarah ke makam almarhum Syahrullah yang menjadi salah satu korban meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan.”Almarhum termasuk yang belum tercatat pada crisis center,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Gubernur Khofifah kembali mengajak seluruh masyarakat mendoakan para korban meninggal dunia agar diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan.

“Kepada semua korban yang dirawat di rumah sakit maupun sedang rawat jalan, semoga segera disembuhkan dan kembali beraktivitas,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wijanto Wijoyo dalam keterangannya menyebut enam korban meninggal dunia tersebut bukan merupakan pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.”Benar, ada penambahan. Tapi ini bukan penambahan korban meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit,” kata Wijanto dikutip Antara.

Dia menambahkan data enam orang korban meninggal dunia baru ditambahkan karena pada saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan, korban langsung dibawa pulang sebelum dilakukan pendataan.

“Korban langsung dibawa pulang saat itu. Penambahan data ini dengan kerja keras dan pengecekan di lapangan, dan memang benar ada tambahan enam orang. Tapi, sekali lagi, ini bukan yang meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit,” kata dia.

Kericuhan terjadi usai pertandingan pada Sabtu (1/10/2022) antara Arema FC vs Persebaya berakhir dengan skor 3-2 untuk tim tamu.

Kekalahan Arema FC menyebabkan sejumlah suporter tuan rumah turun dan masuk area lapangan.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dengan tembakan gas air mata, serta tindak kekerasan seperti pukulan dan tendangan terhadap suporter.

Back to top button