News

INILAHREWIND: Drama Koalisi Berkaki Lempung di Tahun Politik

Jumat, 30 Des 2022 – 16:10 WIB

Kib - inilah.com

Deklarasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Jakarta pada 4 Juni 2022.

Tak ada kawan maupun lawan abadi dalam politik, kecuali kepentingan. Jargon populer dalam perpolitikan mulai dipraktikan pada pertengahan tahun 2022. Ketiga parpol yang langganan masuk parlemen, Golkar, PAN dan PPP sepakat membangun koalisi menghadapi Pemilu 2024. Awalnya dinamakan bertiga bersatu belakangan menjadi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pada Pilpres 2019 Golkar dan PPP satu barisan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menggandeng PAN yang pada 2019 berada pada barisan pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Pembentukan KIB diawali dengan pertemuan masing-masing ketum yakni Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan dan Suharso Monoarfa, yang ketika itu belum digusur menjabat Ketum PPP, di kawasan Menteng, pada Mei 2022 yang lalu. Pertemuan tersebut merupakan pertanda kuat bahwa parpol mulai bergeliat menyambut tahun politik, dengan tampil keluar.

“Tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024,” kata Airlangga, dalam pertemuan itu.

Pertemuan awal yang diikuti dengan pernyataan ketiga ketum parpol sepakat membangun kerja sama cukup menghentak, pasalnya gabungan suara ketiga parpol dari hasil Pemilu 2019 telah memenuhi persyaratan untuk mengusung pasangan capres-cawapres. Partai Golkar meraih 12,31 persen dari total suara sah nasional, PAN memiliki 6,84 persen suara dan PPP sebesar 4,52 persen. Total perolehan suara ketiga partai sebesar 23,67 persen.

Pertemuan selanjutnya yang berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta, pada Juni 2022, mengerucut pada penandatanganan nota kesepahaman membentuk koalisi. Acara tersebut dilengkapi pula dengan agenda silaturahmi nasional (silatnas) yang turut dihadiri senior masing-masing partai, seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Aburizal Bakrie dan Akbar Tanjung dari Golkar, kemudian Hatta Rajasa dari PAN.

“Bersepakat membangun sinergi politik antarpartai Golkar, PAN dan PPP dalam suatu koalisi,” begitu bunyi salah satu poin isi kesepakatan.

Apresiasi positif berdatangan menyambut terbentuknya KIB. Pengamat menyebut koalisi tersebut punya peluang besar memenangi Pemilu 2024 karena memiliki komposisi yang saling melengkapi, gabungan suara kalangan nasionalis, kelompok moderat dan agamis. Dalam perjalanannya, KIB dapat dikatakan lebih solid dibanding Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya gabungan Gerindra dan PKS yang menyusul terbentuk.

Soliditas tersebut nampak dari kekompakan elite parpol koalisi yang selalu hadir dalam agenda-agenda penting seperti HUT Golkar, dan gelaran Silatnas di Makassar pada November 2022 yang lalu, dengan PPP sebagai tuan rumah. Tak ketinggalan aksi masing-masing parpol menggelar makan malam di sebuah restoran di kawasan Menteng. Namun seiring perjalanannya pula KIB belum berani mendeklarasikan pasangan capres-cawapres, dengan ragam dalih. Sementara koalisi lain malah beradu pantun terkait pencapresan, seperti yang diperlihatkan Gerindra dengan PKB.

Deklarasi KIB yang turut dihadiri relawan Jokowi, menimbulkan kecurigaan bahwa koalisi tersebut dibentuk untuk memuluskan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjadi capres. Isu ini sempat panas namun kalangan koalisi, khususnya Golkar menegaskan koalisi mendukung capres dari internal. Dalam perkembangannya, Ganjar menyatakan kader loyal PDIP untuk menepis spekulasi rela dipinang parpol lain untuk nantinya bertarung dengan kandidat dari partai banteng moncong putih.

Asumsi KIB bakal menjadi kendaraan figur di luar koalisi mendasar lantaran ketiga parpol tidak memiliki kader capres dengan elektabilitas tinggi. Airlangga Hartarto tidak pernah tembus tiga besar bursa capres dengan elektabilitas tinggi, praktis hingga akhir tahun ini. Begitu pula tokoh dari PAN dan PPP. Malahan, kedua parpol tersebut menyuarakan figur eksternal untuk diusung seperti PPP yang sebagian DPW merekomendasikan dukungan kepada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, atau PAN yang mendorong Erick Thohir maupun Ridwan Kamil.

Gelaran Pemilu 2024 yang digelar secara serentak membuat parpol-parpol harus memiliki strategi minimal bisa mempertahankan kursi parlemen. Di tengah defisit capres, soliditas KIB bakal diuji pada 2023, hingga pendaftaran capres-cawapres ke KPU. Terbukti solid atau rontok dengan sendirinya, seolah kokoh, nyatanya lempung lantaran berharap efek ekor jas.

Back to top button