Market

6 Perusahaan BUMN Terbesar di Indonesia, Nomor Satu PT Pertamina

Fortune kembali merilis deretan perusahaan besar di Indonesia bertajuk Fortune Indonesia 100. Ini merupakan daftar 100 perusahaan terbesar Indonesia mengacu pada pendapatan.

Sebanyak 18 perusahaan BUMN masuk dalam daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia. Total pendapatan ke 18 perusahaan BUMN itu mencapai Rp2.763,31 triliun, atau setara 49 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100.

Dari lima peringkat teratas, terdapat empat BUMN dan PT Pertamina menempati urutan pertama dengan pendapatan Rp1,323 triliun.

Metodologi penilaian yang digunakan Fortune Indonesia dalam menilai perusahaan terbesar, mengacu kepada standar Fortune 500 yang sudah berusia 69 tahun.

Tim Fortune Indonesia mengkurasi laporan keuangan 2022 dari ratusan perusahaan terbuka dan tertutup. Perusahaan yang masuk daftar minimal mengantongi pendapatan Rp10,51 triliun sampai akhir 2022 lalu.

Berikut enam daftar perusahaan BUMN terbesar di Indonesia:

1. PT Pertamina (Rp1.323 triliun)

perusahaan BUMN terbesar di Indonesia
PT Pertamina (Foto: Pertamina)

PT Pertamina menduduki peringkat pertama dalam daftar Fortune Indonesia 100. Pertamina menjadi juara dengan pendapatan pada 2022 sebesar Rp1.323 triliun.

Pertamina juga menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia sekaligus satu-satunya BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2023.

Tahun ini, Pertamina berada di urutan 141, naik 82 peringkat dibanding tahun 2022 yang berada di posisi 223. Pertamina juga berhasil naik 146 peringkat dibanding tahun 2021 yang berada di posisi 287.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, peningkatan peringkat ini sejalan dengan keberhasilan Pertamina membukukan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Pertamina.

2. PT PLN (Rp441,13 triliun)

perusahaan BUMN terbesar di Indonesia
PT PLN (Foto: CNN Indonesia)

Perusahaan BUMN terbaik peringkat kedua versi Fortune Indonesia100 adalah PT PLN.

Perusahaan Listrik Negara itu, mencetak laba tahun berjalan Rp14,4 triliun pada 2022 atau meningkat 9,4% dibanding 2021 (year-on-year/yoy).

Berdasarkan data di laporan Statistik PLN 2022, peningkatan laba itu sejalan dengan naiknya jumlah pelanggan dan kapasitas penjualan tenaga listrik.

Pada akhir 2022 jumlah pelanggan PLN naik 3,75 persen (yoy) menjadi 85,6 juta pelanggan, sedangkan penjualan listriknya naik 6,3 persen (yoy) menjadi 273,8 terrawatt-hour (TWh).

Beban usaha PLN pada 2022 sebenarnya membengkak 19,5 persen (yoy) menjadi Rp386,19 triliun, terutama akibat naiknya beban bahan bakar dan minyak pelumas, serta beban pembelian tenaga listrik.

Namun, pendapatan usaha mereka naik signifikan hingga jauh melampaui bebannya.

Pada 2022 PLN mencetak pendapatan usaha Rp441,13 triliun, meningkat 19,8 persen (yoy) dibanding tahun sebelumnya.

Kenaikan pendapatan itu ditopang oleh naiknya hasil penjualan tenaga listrik, biaya penyambungan, subsidi pemerintah, pendapatan kompensasi, dan lain-lain.

Kenaikan pendapatan PLN juga turut dipengaruhi tarif listrik yang lebih tinggi dibanding 2021.

Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, laba tahun berjalan 2022 itu merupakan rekor laba terbesar sepanjang sejarah perusahaannya.

3. BRI (Rp208 triliun)

Antarafoto Nasabah Bri Resa - inilah.com
Bank Rakyat Indonesia (BRI). Foto: Antara

Perusahaan BUMN terbesar berikutnya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pendapatannya pada tahun 2022 sebesar Rp208 triliun.

Sementara laporan keuangan terbarunya, hingga kuartal I 2023, BRI berhasil mencatatkan laba sebesar Rp15,56 triliiun atau tumbuh 27,37 persen (year-on-year/yoy). Kenaikan laba ini diiringi pertumbuhan asset menjadi Rp1.822,97 triliun atau tumbuh 10,46 persen yoy.

BRI juga berhasil mencatatkan total kredit dan pembiayaan BRI Group sebesar Rp1.180,12 triliun. Kontributor utama di segmen mikro yang tumbuh 11,18 persen dan khusus untuk segmen UMKM porsinya telah mencapai 83,86 persen dari total kredit BRI atau setara dengan Rp989,64 triliun.

Dari sisi pendanaan, BRI mencatat dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp1.255,45 triliun atau tumbuh 11,45 persen. Angka ini didominasi odana murah atau CASA sebesar 64,53 persen.

4. Mandiri (Rp161 triliun)

Bank Mandiri Logo - inilah.com
Bank Mandiri (Foto: Antara)

Bank mandiri berada di urutan kelima perusahaan paling besar di Indonesia versi Fortune Indonesia 100. Ini dibuktikan dengan laba bersih bank Mandiri tahun 2022 sebesar Rp161 triliun.

Bahkan di semester I-2023 laba bersih Bank mandiri sudah melesat menjadi Rp25,5 triliun atau naik naik 24,9 persen secara tahunan (yoy)

Capaian laba tersebut salah satunya ditopang lini bisnis kredit. Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menyalurkan kredit Rp1.272,07 triliun atau tumbuh 11,8 persen yoy. Pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 yang sebesar 7,8 persen yoy.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang semakin solid.

5. PT Telkom (Rp147 triliun)

20161222telkom Logo 001baru1 - inilah.com
PT Telkom Indonesia (Foto: Antara)

PT Telkom juga masuk dalam perusahaan terbesar di Indonesia dan berada di urutan keenam versi Fortune Indonesia 100. Fortune Indonesia mencatat PT Telkom mampu mengumpulkan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp147 triliun.

PT Telkom Indonesia menutup tahun buku 2022 dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp78,99 triliun atau tumbuh 4,3 persenYoY dengan laba bersih operasi Rp25,86 triliun atau tumbuh 7,7 persen YoY.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, pencapaian kinerja ini merupakan output dari fokus perusahaan dalam menjalankan strategi utama Five Bold Moves demi menciptakan nilai tambah serta pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

6. MIND ID (Rp126,9 triliun)

Logo - inilah.com
MIND ID (Foto: www.mind.id)

Sementara peringkat ketujuh perusahaan terbesar menurut Fortune Indonesia 100 adalah MIND ID.

Pada 2020, MIND ID mampu meraih pendapatan hingga Rp66,56 triliun. Pendapatan ini meningkat hingga Rp93,75 triliun pada 2021, dan Rp126,9 triliun pada 2022.

Sementara itu, kinerja positif terjadi di aspek laba kotor. Pada 2020 MIND ID mampu mencapai hingga Rp11,59 triliun, sementara pada 2021 laba kotor sebesar Rp26,41 triliun. Untuk 2022, laba kotor MIND ID mencapai Rp32,43 triliun.

Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan, peningkatan laba terus berjalan dalam tiga tahun terakhir karena MIND ID memiliki strategi khusus untuk mencapai kinerja positif tersebut.

Salah satunya, penugasan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir kepada MIND ID untuk membuat peta jalan atau roadmap hilirisasi, termasuk roadmap electric vehicle (EV) industri.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button