News

6 Penyebab Banjir di Kota Besar, Bukan Cuma Hujan!

Jakarta menjadi salah satu kota di tanah air yang kerap dilanda banjir, terutama di musim hujan. Hujan deras dalam waktu singkat langsung menimbulkan genangan.

Bisa dipastikan jika hujan terjadi di jam sibuk dan menyebabkan banjir, lalu lintas amburadul. Kemacetan parah melanda karena banyak jalan-jalan yang tertutup air cukup tinggi hingga tidak bisa dilalui.

Bermacam-macam cara telah dilakukan guna menanggulangi banjir di ibu kota, seperti normalisasi sungai, membuat sumur resapan dan yang instan menyiagakan pompa air.

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan kota-kota besar seperi Jakarta dilanda banjir, apakah benar semata lantaran hujan deras dalam waktu lama?

Apa Penyebab Terjadinya Banjir di Kota Besar?

Curah hujan tinggi memang menjadi penyebab utama banjir. Namun apabila tata kelola ruang kota baik, air akan terserap cepat dan tidak terjadi banjir.

Berikut deretan penyebab banjir di kota besar, dikutip dari berbagai sumber.

1. Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan adalah kebiasaan buruk warga di perkotaan yang masih terus terjadi. Misalnya membuang sampah ke sungai.

Selain menyebabkan lingkungan menjadi kotor, tindakan membuang sampah tidak pada tempatnya bisa menghambat laju aliran sungai dan akhirnya menyebabkan banjir. 

Ketika sampah menjadi penghambat aliran sungai, maka air sungai akan terhenti dan volumenya lambat laun membesar.

Kondisi ini secara tidak langsung akan menimbulkan risiko tekanan yang cukup besar. 

2. Permukiman Padat Penduduk

Selain kebiasaan buruk dalam membuang sampah, kota-kota besar juga kerap mengalami masalah permukiman yang padat penduduk. 

Padatnya rumah-rumah di bantaran kali menyebabkan penyempitan aliran sungai dan rawan akan terjadinya banjir.

3. Tata Kelola Kota yang Buruk

Sistem tata kelola ruang atau tata kelola perkotaan yang keliru juga bisa menjadi penyebab banjir. 

Tata kelola kota yang buruk menyebabkan air akan sulit menyerap ke dalam tanah dan aliran air menjadi lambat.

Sementara pada musim hujan, air yang datang ke daerah tersebut, akan lebih banyak jumlahnya dari biasanya sehingga dapat cepat menyebabkan banjir.

Maka dari itu, dalam merancang tata kelola kota sebaiknya turut mempertimbangkan aspek lingkungan karena kerusakan dan pencemaran lingkungan amat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di perkotaan.

4. Mengabaikan Prosedur AMDAL

Masalah banjir di wilayah perkotaan juga dipicu oleh pengabaian prosedur AMDAL. Hal ini berkaitan dengan sejumlah bangunan-bangunan tinggi yang ada di wilayah perkotaan.

AMDAL dan pelaksanaannya secara tidak langsung berkontribusi untuk memastikan keberadaan bangunan tidak menjadi penyebab banjir. 

Namun, jika pelaksanaan AMDAL dikesampingkan atau dianggap sebagai formalitas belaka, maka gedung-gedung tinggi akan terus dibangun tanpa memikirkan dampak lingkungan. Kondisi inilah yang menyebabkan banjir akan selalu terjadi di kota-kota besar.

5. Efek Rumah Kaca

Penyebab terjadinya banjir di kota besar lainnya adalah kebiasaan membakar sampah, polusi udara serta asap industri. 

Kebiasaan buruk itu mampu menjadikan lapisan ozon semakin meningkat, hingga memberikan dampak yang cukup besar.

Dampak terburuk polusi udara diantaranya peningkatan karbon dioksida, serta perubahan cuaca ekstrem. 

Selain itu, asap industri juga memicu pemanasan global yang pada akhirnya menyebabkan banjir.

6. Curah Hujan yang Tinggi dalam Waktu Lama

Penyebab banjir di wilayah perkotaan juga dipicu kondisi curah hujan yang tinggi. 

Hujan deras memang merupakan fenomena alam yang alamiah, tetapi sebenarnya yang lebih berpengaruh adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat dalam mensiasati situasi ini.

Curah hujan yang tinggi bisa saja datang tiap tahun apalagi jika memang sedang musim hujan.

Namun jika semua pihak adaptif terhadap hal ini maka seharusnya intensitas hujan yang tinggi, tidak menjadi masalah yang dapat menyebabkan banjir.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button