News

Sudah 17.487 Warga Palestina Tewas Karena Serangan Brutal Zionis Israel


Jumlah korban tewas akibat agresi militer Israel di Gaza terus bertambah. Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat (8/12/2023) mengungkapkan total kematian warga Palestina mencapai 17.487 sejak gempuran brutal pasukan Zionis dimulai 7 Oktober.

Dalam kesempatan itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra mengungkapkan kesedihan dengan total kematian yang terus bertambah setiap hari. “Setiap hari kami kehilangan puluhan orang yang terluka karena kurangnya perawatan dan keterlambatan dalam mengeluarkan mereka dari Gaza,” ucap Al-Qudra seperti diwartakan AFP, Jumat (8/12/2023).

Sebelumnya, otoritas di Gaza juga melaporkan agresi pasukan Zionis melumpuhkan total 21 rumah sakit dan 110 fasilitas medis lainnya di Jalur Gaza. 287 personel medis juga ikut tewas akibat gempuran Israel di Jalur Gaza hingga 8 Desember.

Selain permukiman sipil, sekolah, dan kamp pengungsian, rumah sakit juga ikut menjadi sasaran Israel selama agresinya berlangsung di Jalur Gaza. Rumah Sakit Indonesia tak luput jadi sasaran Israel hingga sebagian besar bangunan tersebut rusak.

Sementara itu, dikutip Al Jazeera, ada 266 orang tewas dan 3.365 orang lainnya terluka akibat serangan Israel ke Tepi Barat selama periode yang sama.

Sebanyak 70 persen dari total korban tewas di Gaza dan Tepi Barat merupakan anak-anak dan perempuan.

Korban tewas kembali melonjak di Gaza dan Tepi Barat ketika Israel mulai menggempur lagi Palestina menyusul masa gencatan senjata yang berakhir. Sejak itu, Israel melancarkan ‘fase perang baru’ dan kini terlihat fokus menggempur wilayah Gaza selatan.

Mengutip Reuters, ratusan warga sipil tewas akibat gempuran Israel di Kota Khan Younis, Gaza Selatan, pada Kamis (7/12/2023).

Padahal, wilayah Gaza selatan menjadi tempat pelarian jutaan warga Palestina di Gaza utara dan tengah yang mencari perlindungan akibat gempuran Israel di awal agresi berlangsung Oktober lalu.

Saat ini, organisasi kemanusiaan di Gaza mewanti-wanti hampir setiap warga Gaza kelaparan lantaran pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya yang menipis usai gencatan senjata berakhir.

Back to top button