Market

6 Fakta tentang Charapita, Cabai Termahal di Dunia

Harga cabai merah yang sempat sangat “pedas” telah turun drastis. Sejak pekan ketiga September, rata-rata harga di pasar sudah di bawah Rp40.000. 

Harga cabai merah mulai menunjukkan penurunan sejak 13 September dengan harga Rp34 ribuan. Harga ini anjlok dibanding sehari sebelumnya atau 12 September yang dibanderol Rp42 ribuan.

Harga cabai memang sering berfluktuasi. Terutama menjelang hari-hari besar keagamaan atau dampak musim kemarau.

Namun, tahukah Anda, ada satu jenis cabai yang harganya tidak pernah turun bahkan semakin mahal. Cabai langka itu merupakan cabai termahal di dunia.

Nama cabai langka dan super mahal itu adalah Aji Charapita. Meski dinamakan cabai, tetapi Charapita bentuknya tidak seperti cabai. Charapita berbentuk bulat, kecil dan berwarna kuning. 

Tetapi jangan salah, meski ukurannya kecil namun rasanya sangat pedas. 

Mau tahu harganya? 1 kilogram cabai Charapita dijual US$25.000 dollar atau lebih Rp384 juta (kurs Rp15.373/ dollar AS). Charapita sangat mahal karena hanya bisa  tumbuh di daerah tertentu dan sulit dibudidayakan.

Berikut fakta tentang cabai Aji Charapita:

1. Awalnya hanya tanaman liar di Peru

Aji Charapita berasal dari Peru, khususnya kawasan hutan hujan Amazon di Loreto dan Ucayli. 
Charapita dulunya hanya dikenal sebagai tanaman liar. 

Charapita pada dasarnya adalah tanaman tropis yang menyukai cuaca hangat dan lembab.

2. Dikembangkan 4.000 tahun di Peru

Charapita ternyata telah dikembangkan sejak 4.000 tahun lalu di Peru.

Setelah banyak digunakan di beberapa hidangan, popularitas dari cabai jenis ini pun bertambah. Sayangnya, Charapita hanya mampu tumbuh di lingkungan tertentu. Inilah yang membuat Charapita sangat langka.

3. Mother of all chili

Cabai termahal di dunia
Charapita Cabai Paling Pedas di Dunia (Foto: Istock)

Cabai Aji Charapita berbeda dengan cabai kebanyakan. Cabai ini berbentuk bulat dan berwarna kuning. Namun, walau berbeda dengan cabai pada umumnya Charapita memiliki rasa sangat pedas.

Menurut skala Scoville, Selasa (19/09/2023), mengukur tingkat kepedasan cabai, maka Aji Charapita terhitung punya 30 ribu sampai 50 ribu heat units. Bahkan tingkat kepedasannya 20 kali lebih pedas daripada cabai Jalapeno.

Angka dalam skala tersebut menjadikan cabai mungil ini mempunyai level kepedasan yang setara dengan cabai Cayenne. Karena harga dan rasanya, Aji Charapita disebut sebagai mother of all chili atau ibu dari segala cabai.

4. Rasanya Khas Amerika Latin 

Cabai Aji Charapita memiliki rasa salsas atau pedas yang khas dari Amerika Latin. Ada juga rasa khas seperti saus yang hanya diproduksi di daerah beriklim tropis.

Pada umumnya cabai jenis ini diolah menjadi bubuk yang ditaburkan ke masakan.

Meski belum begitu populer di negara barat, tapi koki dari restoran berbintang lima makin banyak yang menggunakannya.

Biasanya khusus untuk fine dining yang konsepnya spesial dan harga porsi makanannya jelas mahal.

5. Cabai termahal di dunia

Cabai Aji Charapita dinobatkan sebagai cabai paling mahal di dunia dan salah satu rempah paling mahal bersama dengan vanila dan saffron.

Harga cabai Charapita saat ini diperkirakan US$25.000 atau sekitar Rp384 juta. Namun pada tahun 2016 lalu, Charapita sempat dijual US$ 34.860 atau Rp536 juta jika dikalikan dengan kurs dolar saat ini.

6. Charapita berhasil tumbuh di Austria

cabai termahal di dunia
Charapita Berahasil Tumbuh di Austria (Foto: Istock)

Meskipun tidak mudah untuk tumbuh di luar habitat aslinya yang beriklim tropis, petani Austria bernama Priska dan Erich Stekovicz mengaku mereka berhasil untuk merawat dan menumbuhkan cabai ini di Frauenkirchen, Austria.

Kedua petani ini mengimpor bibit Charapita langsung dari Peru.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button