Hangout

5 Dampak dan Penyebab Perubahan Iklim Bagi Kehidupan Manusia

Perubahan iklim bukan sebuah mitos yang dapat Anda abaikan. Padahal, dampak dan penyebab terjadinya perubahan iklim selalu kita lihat sehari-hari di portal berita.

Sayang, kesadaran untuk menjaga kelestarian bumi dan ekosistem masih sangat minim di seluruh dunia.

Mungkin anda suka

Untuk menyadarkan Anda semua, mari simak 5 penyebab dan dampak perubahan iklim yang akan terjadi beberapa tahun ke depan.

Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim

Penyebab terbesar yang memicu terjadinya perubahan iklim adalah manusia. Tapi tahukah Anda jika alam juga turut berkontribusi terhadap climate change?

1. Perilaku Manusia

Para ilmuwan setuju bahwa aktivitas dan perilaku manusia menjadi pendorong utama terjadinya perubahan iklim yang kita lihat sekarang di seluruh dunia.

Jenis perubahan iklim yang mereka sebut dikenal dengan sebutan anthropogenic yang berarti disebabkan oleh manusia. 

Menurut para pakar kegiatan pembakaran bahan bakar fosil yang terjadi selama 150 tahun terakhir sangat tidak terkendali.

Seakan-akan masih belum puas melukai bumi, di waktu yang sama manusia kerap melakukan penebangan dan pembangunan yang menyebabkan kerusakan hutan, lahan basah, dan sumber daya alam lainnya yang menyimpan karbon dioksida dan mencegahnya terlepas ke atmosfer.

Tidak hanya itu, penggunaan tenaga listrik, gaya hidup konsumtif, sisa makanan, dan perilaku manusia lainnya juga turut menyebabkan perubahan iklim.

2. Transportasi

Transportasi sangat penting untuk menunjang perekonomian individu dan suatu daerah. Tanpa adanya transportasi seperti truk pengangkut dan mobil, kegiatan pengiriman barang dari satu ke satu tempat akan terjadi sangat lama dan menyebabkan terhambatnya produktivitas di suatu industri.

Sayangnya, mobil, truk, kapal, pesawat yang biasa kita gunakan merupakan sumber greenhouse gas emissions terbanyak di dunia.

Hal ini disebabkan transportasi yang berbasis bahan bakar dapat melepaskan karbon dioksida dalam jumlah besar ke atmosfer.

Mobil penumpang saja dapat menyumbang 4.6 metrik ton karbon dioksida per tahun.

Untuk menurunkan jumlah produksi karbon dioksida, Anda bisa membiasakan diri untuk bersepeda ke pasar, sekolah, dan tempat terjangkau lainnya.

Jika memiliki dana lebih, Anda bisa beralih menggunakan mobil listrik yang lebih ramah lingkungan.

3. Industri Pabrik

Ternyata pabrik dan seluruh fasilitas produksinya bertanggung jawab atas 24 persen gas emisi di Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, ternyata kegiatan produksi massal yang dilakukan oleh pabrik juga mencemari udara yang kita hirup setiap harinya. Singkatnya, pabrik merupakan sumber masalah utama pencemaran udara dan produksi gas emisi.

4. Penggundulan Hutan dan Agriculture

Faktor penyebab perubahan iklim selanjutnya adalah penggundulan hutan dan degradasi lahan basah.

Sebagai informasi, vegetasi dan tanah menyimpan karbon di bawah tanah. Saat terjadi penebangan hutan, biomassa vegetatif akan melepaskan semua karbon yang tersimpan di dalam tanah ke udara.

Penebangan hutan Boreal di Kanada saja bertanggung jawab atas pelepasan 25 juta metrik ton karbon dioksida atau setara dengan  5,5 juta emisi dari kendaraan.

Di lain sisi, pertanian juga menjadi penyumbang gas emisi terbanyak di dunia. 

Sektor pertanian memang penting untuk kebutuhan pakan manusia. Sayang, manusia kerap menggunduli hutan untuk memperluas lahan pertanian yang juga berakibat negatif terhadap bumi dan lingkungan.

Selain itu, pertanian juga terkenal mengeluarkan nitro oksida dan metana dalam jumlah besar yang merupakan gas terkuat yang efektif dalam memerangkap panas.

5. Fenomena Alam

Penyebab perubahan iklim selanjutnya bisa diakibatkan oleh fenomena alam, seperti erupsi gunung, gempa bumi, dan perubahan orbit.

Saat gunung berapi meletus, mereka tidak hanya mengeluarkan abu vulkanik saja, tetapi juga mengeluarkan gas seperti sulfur dioxide.

Dampak dan penyebab perubahan iklim - inilah.com
Ilustrasi: iStock Photo

Setelah mengetahui 5 penyebab perubahan iklim, mari sama-sama menyimak dampak-dampak yang akan terjadi climate change yang dikutip dari laman un.org:

1. Temperatur Meningkat

Perubahan iklim akan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca sehingga suhu permukaan global juga meningkat.

Berdasarkan un.org, tahun 2011-2020 adalah rekor terpanas sepanjang sejarah. UN.org juga menyebut bahwa peningkatan pemanasan ini sudah terjadi sejak 1980-an.

Bahkan, hampir semua wilayah daratan akan mengalami hari yang lebih panas dan merasakan gelombang panas.

2. Hilangnya Spesies Secara Perlahan

Perubahan iklim juga menimbulkan risiko bagi kelangsungan hidup spesies di darat maupun laut.

Risiko ini terjadi akibat suhu udara yang naik dan diperburuk oleh cuaca ekstrem.

Akibatnya, dunia akan kehilangan spesies 1.000 kali lebih besar dari sejarah yang tercatat.

Bahkan, satu juta spesies terancam punah dalam beberapa dekade mendatang.

Salah satu alasan hal ini terjadi adalah akibat kebakaran hutan, cuaca ekstrim, dan serangan hama.

Untuk beberapa jenis spesies, mereka akan berusaha berpindah tempat untuk bertahan hidup. Namun sebagian spesies lainnya tidak bisa sehingga mereka mati secara perlahan.

3. Terjadinya Kekeringan

Akibat meningkatnya suhu udara membuat ketersediaan air bersih di banyak wilayah.

Dampak kekurangan air di sebagian wilayah ini juga akan mempengaruhi sektor pertanian, tanaman, dan merusak ekosistem.

Akhirnya, dunia akan memiliki banyak gurun yang menyebabkan kurangnya lahan untuk menanam makanan. Pada akhirnya, manusia akan kekurangan pasokan makan dan mati kelaparan.

4. Badai Ekstrem

Saat suhu naik akan membuat banyak uap air yang menguap dan memperburuk curah hujan ekstrim dan banjir.

Dampaknya, banyak infrastruktur dan bangunan yang akan rusak dan mempersulit kondisi ekonomi setempat.

5. Risiko Kesehatan Meningkat

Dampak perubahan iklim yang terakhir adalah ancaman kesehatan bagi umat manusia.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perubahan iklim terjadi akibat polusi udara, kerusakan ekosistem, dan penggundulan hutan secara masif.

Dampaknya, di masa mendatang bumi akan mengalami peristiwa cuaca ekstrim yang merusak berbagai sektor industri pertanian, peternakan, pabrik, dan lainnya.

Akhirnya, produksi pakan semakin menipis dan menimbulkan kelaparan dan gizi buruk di tempat dimana manusia hidup di daerah yang tidak subur.

Ironisnya, hal ini sudah mulai terjadi sekarang. Bahkan,  kerusakan lingkungan dapat merenggut hingga 13 juta nyawa manusia setiap tahunnya.

Hal ini bisa terjadi karena perubahan iklim dan badai ekstrim akan mempersulit kondisi manusia untuk menjaga lahan pertanian dan perawatan kesehatan mereka.

Back to top button