News

1.000 WNI Pindah Jadi WN Singapura, Apa Sih Keuntungannya?

Sebanyak 1.000 Warga Negara Indonesia (WNI) memilih berpindah status menjadi Warga Negara (WN) Singapura setiap tahunnya. Apa sebenarnya keuntungan dan kerugian menjadi warga negara Negeri Singa itu?

“Saya menyampaikan setiap tahun 1.000 Warga Negara Indonesia menjadi Warga Negara Singapura itu sebagai satu catatan,” kata Silmy Karim, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), di sela kunjungan di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (17/7/2023).

Fenomena ini, kata Silmy, patut menjadi catatan bersama pemerintah. Rata-rata mereka yang pindah berusia produktif yakni 25-35 tahun. Namun, pemerintah tidak bisa melarang warga Indonesia berpindah ke lain negara. Karena, hal itu adalah sebuah hak warga negara dan juga alasan privat dari warga negara tersebut.

“Itu alasan privat, tetapi kita jadikan ini, kita sikapi ini, bahwa Indonesia memang mesti terus memperbaiki diri agar bisa memenuhi harapan daripada warga negaranya. Fenomena ini perlu disikapi bukan hanya oleh imigrasi tetapi juga oleh pemerintah secara umum,” ujarnya.

Daya tarik menjadi WN Singapura

Singapura adalah ekonomi yang berkembang pesat dengan populasi lebih dari 5,3 juta dan pendapatan per kapita yang sangat tinggi. Ini menjadi daya tarik bagi warga negara lain untuk tinggal dan hidup di Singapura.

Manfaat kewarganegaraan Singapura memiliki signifikansi yang lebih tinggi terkait peluang karir di masa depan, tunjangan perumahan, subsidi pemerintah yang lebih baik, dan beberapa manfaat lainnya. Tak heran pada 2022, Pemerintah Singapura menyetujui 23.100 warga negara Singapura baru dan 34.500 penduduk permanen atau permanent resident Singapura.

Jumlah persetujuan ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya – membuktikan kabar baik bagi pelamar yang bersemangat untuk mencapai dua status yang didambakan ini. Ada dua status kewarganegaraan bagi penduduk Singapura yakni Permanent Residence (PR) dan Warga Negara Singapura. Memiliki status PR Singapura memiliki keistimewaan tersendiri dan dapat ditingkatkan statusnya menjadi warga negara.

Mengutip Immigration Solutions Singapura, ada enam manfaat teratas menjadi PR di negara ini. Manfaat pertama adalah berhak mendapatkan perumahan murah. Seseorang berstatus PR berhak untuk membeli properti yang terjangkau karena biaya meterai yang lebih rendah. Dia hanya perlu membayar setengah materai dibandingkan dengan orang asing.

Biaya materai akan lebih murah lagi bagi Warga Negara yang hanya membayar bahkan kurang dari setengah dari apa yang dibayar PR. Seorang PR akan dapat membeli flat HDB (Housing & Development Board) setelah tiga tahun, dengan asumsi pendapatannya tidak melebihi jumlah tertentu.

Manfaat kedua adalah stabilitas karir. Sebagai PR, seseorang tidak perlu khawatir untuk mengajukan kembali izin kerja setiap kali berganti pekerjaan. Ini cukup merepotkan karena ada risiko tinggi aplikasi izin kerja baru ditolak oleh pemerintah atau majikan, membuat Anda tidak punya pilihan selain meninggalkan negara itu. Seorang PR akan bebas dari semua risiko ini, membuatnya lebih mudah dan aman bagi Anda untuk berganti pekerjaan jika diperlukan.

Majikan di negara ini juga umumnya lebih memilih untuk mempekerjakan PR untuk menghindari aplikasi izin kerja yang membosankan bagi pekerja asing. Selain itu, perusahaan memberi kuota yang lebih tinggi untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja asing, yang diincar oleh banyak perusahaan lokal dengan status PR.

Manfat ketiga adalah mendapat fasilitas dana dana pensiun atau CPF. PR tetap diwajibkan untuk menyumbangkan sebagian kecil dari gaji untuk rencana tabungan ini sesuai undang-undang ketenagakerjaan.

Hal baiknya adalah majikan Anda juga akan mendanai akun CPF Anda, di atas gaji setiap bulan. Anggap saja CPF sebagai rencana pensiun sehingga Anda bisa merasa aman seiring bertambahnya usia. Apakah Anda memerlukan dana untuk perumahan, medis atau bahkan investasi, CPF dapat menjadi sangat berguna.

CPF tidak mengurangi penghasilan, melainkan meningkat berlipat ganda dalam jangka panjang ketika mendapatkan uang sekaligus. Perhatikan bahwa Anda tidak dapat mengakses dana ini sampai berusia 52 tahun. Namun, jika ingin meninggalkan negara kota ini dan meninggalkan PR, Anda dapat menarik jumlah penuh CPF.

Manfaat berikutnya adalah, PR mendapatkan entri prioritas untuk anak-anak mereka di lembaga pendidikan publik setempat. Pemerintah Singapura mengalokasikan lebih banyak tempat bagi anak-anak dengan status PR di sekolah dibandingkan dengan orang asing. Ini penting karena semua orang menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka terutama karena negara ini memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia.

Salah satu manfaat PR selanjutnya adalah dapat meminjam dari bank untuk memulai bisnis sendiri atau membeli properti. Orang dengan status PR, akan mendapatkan pinjaman yang disetujui dengan waktu pemrosesan minimum dan suku bunga yang lebih rendah. Di sisi lain, jika pemegang S pass atau Employment Pass, aplikasi pinjaman akan memiliki kemungkinan besar untuk ditolak, ditambah dengan waktu pemrosesan yang lebih lama.

Permanent Resident adalah pintu terakhir untuk memperoleh status Kewarganegaraan Singapura. Jika disetujui perubahan status dari PR menjadi warga negara, Anda akan berhak atas keuntungan yang lebih besar seperti tarif pajak yang lebih baik, hak suara, dan kemampuan untuk membeli perumahan yang disubsidi lebih lanjut.

PR hanya dapat membeli perumahan pemerintah untuk dijual kembali, sedangkan Warga Negara dapat membeli apartemen yang dibangun pemerintah yang tidak bisa didapatkan orang dengan status PR. Paspor lokal juga merupakan visa dan tiket bebas repot ke dunia, berkat hubungan diplomatik yang kuat antara pemerintah dengan negara lain. Paspor Singapura berarti Anda akan memiliki kemampuan untuk bepergian ke mana pun di dunia.

Risiko pindah kewarganegaraan ke Singapura

Secara keseluruhan, banyak orang merasakan manfaatnya menjadi Warga Negara Singapura dan pada akhirnya menjadikan Singapura sebagai rumah mereka. Namun ada beberapa risiko yang harus ditanggung jika Anda pindah kewarganegaraan ke Singapura.

Salah satunya adalah layanan nasional atau wajib militer. Warga negara laki-laki Singapura bertanggung jawab atas layanan nasional dan harus mendaftar setelah mencapai usia 16,5 tahun. Mereka akan terdaftar selama dua tahun layanan nasional penuh waktu segera setelah mencapai usia 18 tahun, kecuali penundaan pendaftaran di kemudian hari diberikan.

Mereka yang diharuskan menjalani wajib militer sepenuh waktu (disebut Full Time National Servicemen, NSF) selama dua tahun akan berdinas di Angkatan Bersenjata Singapura (Singapore Armed Forces, SAF), Kepolisian Singapura (Singapore Police Force, SPF), atau Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (Singapore Civil Defence Force, SCDF).

Apabila seseorang yang wajib mengikuti wamil ini sudah selesai menjalani dinasnya secara penuh, maka dia dianggap ‘sedia beroperasi’, dan setelah itu dikenal sebagai Operationally-Ready National Serviceman (NSman) atau seorang Pedinas Nasional yang siap beroperasi. Para NSman ini mirip dengan pasukan cadangan di negara lain. Mereka berjumlah sekitar 80 persen dari total jumlah angkatan bersenjata Singapura. Mereka menjadi tulang punggung Angkatan Bersenjata Singapura.

Ketentuan ini juga berlaku untuk pemegang kartu permanent resident generasi kedua. Kebijakan ini sempat mengundang kontroversi. Pada acara latihan bersama antara pelaku wajib militer Singapura dan Angkatan Darat Indonesia, pada November 2014 diketahui ada dua WNI pemegang PR yang ikut berlatih. Mereka lalu diberhentikan dalam mengikuti latihan bersama dan Indonesia melontarkan protes ke Singapura.

Selain itu, risiko lainnya jika memutuskan untuk menjadi warga negara Singapura, Anda harus meninggalkan kewarganegaraan negara asal dan menyerahkan paspor negara asal. Singapura tidak mengizinkan kewarganegaraan ganda. Lainnya, adalah, jika Anda ingin menarik semua tabungan CPF sekaligus, satu-satunya pilihan adalah melepaskan status kewarganegaraan. Aturan ini juga berlaku untuk PR.

Memang berpindah ke Singapura baik itu menjadi PR maupun warga negara tentu menggiurkan. Namun, keputusan itu harus melalui proses yang matang. Seperti kata pepatah, hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri, bagaimanapun senangnya hidup di negeri orang, masih lebih senang hidup di negeri sendiri. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Back to top button