Hangout

Yuk! Ketahui Beragam Manfaat Berkurban Bagi Diri Sendiri, Orang Tua dan Orang Sekitar

Hari Raya Idul Adha atau hari raya Haji, jatuh setiap tanggal 10 Zulhijah. Disebut Hari Raya Haji karena di tanggal 10 Zulhijah menjadi puncak ibadah haji. Saat itu, kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.

Seluruh jemaah memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang disebut ihram. Pakaian putih dan tidak berjahit itu melambangkan semua manusia sederajat dan sama-sama berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dikutip dari laman Kemenag RI, selain Idul Adha, Hari Raya Haji juga dinamakan Idul Kurban. Umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan kurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Perintah Berkurban

Ibadah kurban ini hukumnya sunah muakkadah. Artinya ibadah sunnah yang mendekati wajib

Perintah berkurban dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 34. Bunyinya:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ

(Artinya: “Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah).

Surat Al Kautsar ayat 2 juga memuat anjuran berkurban.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

(Artinya: “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”

Nabi Muhammad SAW dalam hadis juga telah mengingatkan umatnya tentang perintah berkurban.

عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه)

(Artinya: “Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat salat kami,” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Dalam hadis lain dikatakan sebagai berikut,

يَا يُّهَاالنَّاسُ اِنَّ عَلى كُل أهْلِ بَيْتٍ في كلِّ عَامٍ أُضْحِيَّة

(Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya atas tiap-tiap ahli rumah pada tiap-tiap tahun disunatkan berkurban,” (HR Abu Dawud).

Dikutip dari laman Baznas, Hari Raya Kurban tak hanya bermakna sebagai membagi-bagikan daging kepada fakir miskin dan orang yang kurang mampu saja. Pelaksanaan kurban saat hari raya Iduladha ternyata menyimpan banyak manfaat yang luar biasa.

Ini beberapa manfaat berkurban:

1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT

Kurban berasal dari bahasa Arab yang berarti “Qariba”, yang bermakna dekat atau mendekatkan. Ini bisa diartikan menyembelih hewan untuk melaksanakan perintah Allah SWT sekaligus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Seperti firman Allah Swt dalam surat Al Maidah ayat 27.

اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ

(Artinya: “Ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.”)

2. Sebagai ungkapan syukur

Memiliki rezeki tentu haruslah dibarengi dengan rasa syukur kepada Allah. Namun yang perlu diingat, di dalam rezeki yang kita dapatkan ada hak saudara kita yang kurang mampu.

Maka dianjurkan berkurban bagi yang mampu sebagai ajang berbagi kepada sesama. Berkurban disejajarkan dengan salat karena sama-sama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah.

3. Penebus dosa

Berkurban juga dapat dimaknai sebagai penebusan dosa. Seperti disebutkan dalam salah satu hadis yang berbunyi sebagai berikut.

“Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya tetesan darahnya yang pertama itu adalah pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu.” (HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban)

4. Menyucikan diri dan harta benda

Berkurban juga jadi kesempatan untuk menyucikan diri dan harta benda yang telah kita raih. Berkurban seperti membilas segala rezeki yang kita dapatkan.

5. Bekal di Hari Kiamat Kelak

Berkurban seringkali dimaknai sebagai bekal yang akan dibawa pada hari akhir. Orang yang menerima daging kurban akan memanjatkan doa terbaik kepada yang sudah berkurban.

Bagi yang ikhlas, Allah akan memberikan pertolongan di hari kelak atas ibadah kurban yang dilakukannya. Hewan yang dijadikan kurban tersebut akan membawanya masuk ke surganya Allah SWT.

Seperti tercantum dalam hadis Ibnu Majah dan Al-Hakim, Rasulullah SAW bersabda:

“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang beserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban itu.” (HR.Al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button