Baru-baru ini, Panit 1 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ipda Satrio membeberkan waktu tertentu bagi pelaku penipuan untuk melancarkan aksinya. Menurutnya, pelaku penipuan dalam melancarkan aksinya, memiliki modus yang sama dan waktu tertentu untuk mempermudah mengelabui para korban.
“Praktik penipuan modusnya sebenarnya itu-itu saja. Hanya dia berganti model. Saat tiket, dia tiket. Saat ada modus yang lain, dia akan menggunakan hal yang sama, sesuatu yang mudah didapat,” kata Satrio di Jakarta, dikutip Minggu (8/7/2023).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan biasanya aksi tersebut dilakukan pada jam bangun tidur dan menjelang tidur. “Kalau saya sudah melakukan BAP kapan terjadinya ya, itu biasanya jam 19:00 WIB, terus menjelang tidur sekitar jam 23:00 WIB, atau pagi pada saat bangun pagi jam 07:00 sampai 08:00 WIB,” tuturnya.
Tak hanya itu, dia juga menyebutkan bahwa pelaku akan melancarkan aksi penipuan disaat calon korban lengah, sehingga akan mempermudah mengelabui korban untuk meraup keuntungan.
“Pelaku mengirimkan di saat kita lengah secara pikiran. Kita belum fresh, kita membuka HP itu tadi, akhirnya kita ikut saja. Ikuti sumber informasi dari penyelenggara (pelaku) dari tiket dan lain sebagainya,” katanya.
Satrio mengimbau kepada masyarakat agar segera melapor jika ada kecurigaan mengenai penipuan untuk mempermudah mengusut kasus tersebut. “Kalau ada kecurigaan, laporkan kepada pihak berwenang. Dalam hal ini mungkin ada fungsi pencegahan, tapi polisi ini lebih kepada bergerak bila ada laporan biasanya,” ucap Satrio.
Tak hanya itu, dia juga meminta agar masyarakat selalu waspada jika menerima pesan dari seorang yang tidak dikenal untuk mencegah terjadinya tindak pidana penipuan.
“Kesimpulannya kita harus waspada bila menerima SMS, kabar, dari nomor atau website, link tertentu, yang tidak kita kenal. Paket juga kita harus paham ini, kita kirim nggak. Kalau iya, siapa yang biasanya menggunakan nomor kita membeli paket,” ujar Satrio.
