Market

Xinyi Group Calon Investor Pulau Rempang Tak Sebesar Gembar-gembor Menteri Bahlil

Di Balik kisruh proyek Rempang Eco City, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mungkin belum banyak yang tahu Xinyi Group. Industri kaca China yang dikabarkan membawa fulus besar ke Pulau Rempang.

Ketika mendengar Rempang, ada dua hal yang nyangkut di otak. Bentrokan fisik dan pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Dalam banyak kesempatan, Menteri Bahlil ini, gembar-gembor Xinyi Group.

Betapa besarnya grup bisnis asal China ini, sehingga tidak ada alasan untuk menunda bahkan membatalkan proyek Rempang Eco City.  Seolah-olah dunia bakal kiamat bila Xinyi group minggat dari Pulau Rempang.

Sebenarnya, seberapa besar Xinyi group itu? Sepertinya, tak besar-besar amat. Buktinya, Xinyi yang digemborkan industri kaca terbesar di dunia, tak masuk 10 besar pabrik kaca terbesar dunia.

Dikutip dari video pengusaha sekaligus Youtuber, Bossman Mardigu yang aslinya bernama Mardigu Wowiek Prasantyo, memulai dengan informasi bahwa Xinyi Glass, anak usaha Group akan membangun pabrik kaca terbesar kedua di dunia di Rempang Eco City. Nilai investasinya US$11,5 miliar atau hampir 170 triliun.

“Oke sebentar-sebentar, bukankah PT Xinyi Glass Indonesia sudah membangun membangun pabrik kaca senilai 700 juta dolar AS tahun lalu, di Gresik Industrial Park. Yang progressnya juga belum ada kejelasan. Atau  malah akan pindah ke Rempang,” kata Mardigu.

Selanjutnya Mardigu membeberkan sembilan industri kaca atau glass terbesar di dunia. Juaranya adalah Beijing Glass Group dengan nilai penjualan per tahun mencapai US$80 miliar. Dulu namanya Peking Glass yang berdiri sejak 1940.

“Nomor dua Saint Gobain, penjualan 56 miliar dolar AS. Berdiri sejak 1665 berkantor pusat di Paris, Prancis. Nomor tiga, Pittsburg Plate Glass Industries, penjualan 17,7 miliar dolar AS per tahun. Berdiri sejak 1883 di Pennsylvania, Amerika Serikat,” paparnya.

Ke-empat, lanjutnya, AGC yang bermarkas di Tokyo dengan nilai penjualan US$15,3 miliar, didirikan pada 1907. Kelima, Corning dengan nilai penjualan US$14,2 miliar. Berdiri sejak 1851 di Corning, New York, AS.

Posisi keenam ada Nippon Sheet Glass Co dengan penjualan 5,2 miliar dolar AS, pusatnya di Tokyo, Jepang dan didirikan sejak 1918. Ketujuh Vitro, kedelapan Pilkington, kesembilan Cornwall Glass.

“Dapat dipastikan tidak yang namanya Xinyi Glass. Yang mana di Pulau Rempang katanya Xinyi akan membangun industri kaca nomor dua terbesar di dunia. Mungkin mendekati Beijing Glass. Mungkin angkanya mendekati 50-70 miliar dolar. Atau Rp750 triliun sampai Rp1.000 triliun nilai penjualan per tahunnya. Wuih sangar ya,” tandas Mardigu.

Karena angkanya besar, makanya pemerintah saat ini, bernafsu untuk mengusir para penghuni atau pemilik lahan di Pulau Rempang. Termasuk warga asli Melaya di sana. “Cuan besar, bok. Rakyat Melayu di sana, ‘piting’ saja,” paparnya.   
 

Back to top button