Market

Wujudkan Ketahanan Energi, PHE dan Posco Garap WK Bunga

Konsorsium PT Pertamina Hulu Energi (PHE) North East Java bersama PT Posco International ENP Indonesia (Posco ENP) resmi mengelola Wilayah Kerja (WK) Bunga selama 30 tahun.

Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro, menjelaskan bahwa penandatanganan KKS WK Bunga mempertegas komitmen PHE untuk meningkatkan portofolio dan menemukan sumber daya domestik baru melalui eksplorasi menyusul pengelolaan aset eksplorasi WK East Natuna dan WK Peri Mahakam yang telah ditandatangani pada tahun yang sama.

“Pengelolaan WK Bunga sekaligus menjadi wujud nyata bagi PHE untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengelolaan aset laut dalam. Selain itu, PHE siap untuk bermitra secara strategis yang lebih luas dengan Posco yang mana pengelolaan WK Bunga merupakan first entry bagi Posco di usaha hulu migas di Indonesia,” kata Wiko, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Kepastian pengelolaan WK Bunga ditandai dengan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) yang dilakukan bersamaan dengan opening ceremony IPA Convex ke-47 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten, Selasa (25/7/2023).

Asal tahu saja, KKS WK Bunga yang menggunakan bentuk kontrak bagi hasil cost recovery, ditandatangani Direktur Posco ENP, Jeon-Hyeok Lee dan Direktur PT Pertamina Hulu Energi North East Java, Endro Hartanto serta Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.

Prosesi penandatanganan KKS WK Bunga ini, disaksikan langsung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif; Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro; dan Direktur Utama Posco International Corporation (Posco), Tak-Jeong.

Sedangkan Dwi menyatakan, masuknya investasi baru di sektor hulu migas merupakan sebuah langkah yang sangat positif. Investasi ini akan memiliki efek yang signifikan dalam percepatan produksi migas, sehingga dapat membantu pencapaian target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Setelah WK Bunga ditandatangani, SKK Migas akan segera berkoordinasi dengan Kontraktor KKS untuk membahas program-program kerja yang akan dilaksanakan. Salah satu fokus utamanya adalah terkait dengan Komitmen Pasti. SKK Migas berkomitmen untuk mendukung dan mendorong agar program-program tersebut dapat segera dijalankan,” terang Dwi.

Menteri Arifin mengungkapkan bahwa di era transisi energi, minyak dan gas tetap memegang peranan penting untuk menyediakan energi yang terjangkau.

“Saat ini industri hulu migas menghadapi tantangan untuk tetap berkontribusi dalam mendukung penguran gas emisi. Indonesia masih mempunyai banyak potensi pengembangan energi untuk mendukung kedaulatan energi nasional,” ungkap Menteri Arifin.

Back to top button