Tindak kejahatan begal semakin menjamur di banyak daerah di Indonesia. Baru-baru ini, begal terjadi di kawasan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Korbannya Illyas, seorang penarik becak motor (betor) yang kehilangan uang tunai sebesar Rp520 ribu.
Ia bercerita jika ada tiga penumpang dari Jalan Simalungun yang meminta diantar ke Jalan TM Pahlawan, Kecamatan Belawan, Medan. Namun, sebelum sampai di tempat tujuan, ia diminta berhenti dan tak lama ada dua pria yang mendatanginya dan membawa sepotong kayu broti. Di situlah ia kehilangan uang yang seharusnya untuk membayar uang sekolah anaknya.
Maraknya tindak kejahatan begal ini, kepolisian mengambil langkah tegas. Bahkan Satreskrim Polrestabes Medan menembak mati seorang pelaku begal sadis bernama Bima Bastian alias Jarot ketika diamankan di kawasan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada, 9 Juli 2023.
Kapolrestabes Medan, Kombes. Pol. Valentino Alfa Tatareda, S.H., S.I.K., menjelaskan selain pelaku begal, Jarot juga seorang residivis kasus pencurian kendaraan bermotor dan narkotika pada 2019. Melihat tindakan tegas pihak kepolisian, Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengapresiasi langkah tersebut.
Bahkan Bobby mendukung tindakan tegas kepolisian menembak mati pelaku kejahatan yang mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat di Kota Medan. “Bila perlu pelaku begal dan sejenisnya ditembak mati,” tegas Wali Kota Medan itu.
Sejalan dengan pendapat Bobby dalam menindak tegas para pelaku begal, masyarakat pun ikut memberikan dukungannya. Masyarakat dan para relawan Rumah Kolaborasi Bobby Nasution mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadapnya.
Tindakan tegas tersebut memang sudah diatur dalam Undang-Undang untuk melindungi masyarakat. Namun kepolisian tindakan tegas tersebut bisa saja dilakukan namun dalam kondisi tertentu.
Di samping ketentuan tindakan tegas kepolisian dalam membrantas begal, namun masyarakat juga sebisa mungkin melindungi diri dari tindak kejahatan ini. Adapun beberapa cara menghindari begal yang bisa menjadi panduan dalam berkendara seperti berikut ini.
1. Pilih Rute yang Sudah Dikuasai
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menghindari begal adalah dengan memilih rute yang sudah biasa Anda lewati. Hindari melewati jalan yang sepi dan kurang penerangan terlebih di malam hari. Meski terdengar lebih cepat, namun melalui jalan pintas yang sepi tidak menjamin keamanan Anda dalam berkendara.
2. Ajak Teman Saat Berpergian di Malam Hari
Untuk menimalisir tindak kejahatan begal, ajak teman atau kerabat saat mengendari sepeda motor di malam hari. Sebab, biasanya pelaku akan mengincar korban yang terlihat lemah dan mudah diintimidasi termasuk pengendara yang sendiri.
3. Bawa Alat Perlindungan
Untuk berjaga-jaga dari serangan begal, bawa alat perlindungan sendiri. Anda bisa membawa alat kejut listrik atau semprotan merica. Bawa selalu alat-alat tersebut jika berpergian dan letakkan di dalam saku agar mudah dijangkau saat kejadian tak terduga.
4. Gunakan Perlengkapan Berkendara yang Lengkap
Helm, jaket, sarung tangan, dan sepatu menjadi benda wajib ketika berkendara menggunakan motor. Selain bisa melindungi diri, menggunakan semuanya bisa menjadi pelindung dari benturan benda tumpul di kepala saat begal menyerang.
5. Jangan Mudah Percaya dengan Orang Tak Dikenal
Tak hanya bertindak kasar dengan langsung menodongkan senjata ke korbannya, pelaku begal kerap kali menggunakan cara lainnya. Misalnya dengan meminta tumpangan saat Anda melintas. Jika melihat hal yang mencurigakan, lebih baik tidak memberhentikan kendaraan. Terlebih ketika seseorang tersebut meminta menumpang di lokasi yang sepi.
6. Periksa Kendaraan Sebelum Berkendara
Mengendarai motor atau mobil memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi korban begal. Sebelum berkendara, periksa keseluruhan kendaraan sehingga meminimalisir kemungkinan kendaraan mogok di tengah jalan. Hal ini akan menarik perhatian pelaku begal terlebih ketika di malam hari dan di tempat yang sepi.
7. Jangan Memperlihatkan Barang Berharga
Ketika mengendari motor hindari memperlihatkan barang berharga seperti perhiasan atau handphone. Sering kali korban dibegal saat sedang memegang telepon di tengah perjalanannya. Untuk pengendara mobil, hindari membuka kaca saat sedang berkomunikasi menggunakan ponsel dan selalu kunci pintu mobil.
Aniza Pratiwi
