News

Sudah Ada Laporan Kasus Anak Terinfeksi Mycoplasma Pneumonia di DKI, Yuk Ingat Lagi Pencegahannya

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta baru saja menginformasikan jika pihaknya sudah menerima laporan terkait mycoplasma pneumonia yang menjangkit beberapa anak di Ibu Kota.

Namun, masyarakat diminta agar tidak panik menyusul penyebaran undefined pneumonia yang juga mewabah di China tersebut.

Terlebih pencegahan wabah ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri, melainkan harus dibarengi dengan komitmen seluruh masyarakat agar pengendalian pneumonia lebih optimal.

Publik perlu meningkatkan kewaspadaan diri dan melakukan deteksi dini. Terlebih dengan perubahan musim dari kemarau ke hujan yang membuat imunitas manusia cenderung menurun.

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ngabila Salama mengatakan pencegahan perlu digalakkan dengan dua cara, pertama perilaku hidup bersih dan sehat wajib dikencangkan.

“Dihimbau untuk memakai masker di keramaian, terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di sekolah, ruang kerja, ruang indoor lainnya juga tentunya rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga ventilasi udara, hindari asap rokok,” kata Ngabila kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (4/12/2023).

Kedua, Kemenkes menganjurkan agar anak-anak melengkapi Imunisasi rutin. Ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah, mulai dari anak sampai dewasa.

Karena penyebab dari pneumonia pada anak ini tergolong banyak, ada beberapa virus, bahkan ada multiple virus. Seperti influenza, adenovirus, rinovirus, respiratory sensitive virus atau RSV yang paling banyak pada anak, termasuk juga COVID-19.

“Vaksin dosis 1-4 untuk COVID-19 usia 18 tahun ke atas, juga gratis di puskesmas dan RSUD terdekat, dan anjuran vaksin influenza berbayar mandiri untuk usia 6 bulan ke atas terutama kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan,” terangnya.

Ngabila juga meminta masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Jika ada gejala, lanjut dia, segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diobati, pemeriksaan antigen dan PCR COVID-19 tersedia gratis di puskesmas untuk semua yang bergejala.

“Jika ada indikasi pemeriksaan jenis kuman oleh dokter akan dilakukan PCR multiplex untuk mendeteksi beberapa jenis virus dan bakteri termasuk Mycoplasma agar terapi lebih spesifik sesuai jenis kuman penyebab. Pemeriksaan swab rapid test antigen sdh tersedia untuk mendeteksi cepat COVID-19 dan influenza,” tegas Ngabila.
 

Back to top button