Arena

Waketum PSSI: Indonesia Dicoret FIFA Bukan karena Tragedi Kanjuruhan

Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI Zainudin Amali menanggapi kabar yang menyebut FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia lantaran Tragedi Kanjuruhan. Amali menegaskan bahwa informasi tersebut tidak tepat. Pasalnya, selama ini kata Amali, FIFA menaruh perhatian cukup besar terhadap tragedi yang menewaskan 135 korban jiwa itu.

“Ga ada kalau Kanjuruhan, begitu kejadian, tentu langsung di-banned kita, langsung dicabut tuan rumah. Ga ada hubungan dengan Kanjuruhan,” ujar Amali saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).

Meski FIFA sendiri sempat menyinggung Tragedi Kanjuruhan dalam keterangan tertulisnya Rabu (29/3/2023) malam, namun Amali menyampaikan hal itu bukan menjadi alasan utama FIFA mendegradasi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Presiden FIFA datang menyatakan duka cita, menyatakan prihatin dan membantu kita untuk transfromasi. Masih jnget teman-teman ada tim dari FIFA yang datang untuk transformasi. Jadi itu suatu hal yang sudah (baik). Kalau waktu itu dianggap ga aman ya langsung dicabut (tuan rumah Piala Dunia U-20),” tegas Amali.

Seperti diketahui, Indonesia dipastikan batal menggelar Piala Dunia U-20 2023, selepas FIFA memutuskan untuk mencoret Tanah Air sebagai tuan rumah penyelenggara kejuaraan sepak bola antar negara itu per hari ini Rabu (29/3/2023) malam. Keputusan resmi itu disampaikan langsung melalui laman official fifa.com.

“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” tulis keterangan resmi FIFA dikutip, Rabu.

Menyusul pencoretan itu, FIFA memastikan segera akan mengumumkan tuan rumah baru pengganti Indonesia. Di samping itu, FIFA dalam keterangannya juga menyebutkan tak menutup pintu akan sanksi yang nanti dijatuhkan kepada federasi.

“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” ujar keterangan tertulis FIFA.

Lebih lanjut, terlepas dari keputusan tersebut, FIFA tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022.

Back to top button