News

Wacana Poros Baru Gerindra-Golkar-PAN, Pengamat: Sulit Singkirkan PKB

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai wacana pembentukan poros baru koalisi partai politik yakni, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar akan mengalami jalan terjal, sebab sulit untuk menyingkirkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Karena PKB menjadi partai teratas dengan pemilih mayoritas Nahdliyin, juga partai yang bisa menjadi juru penyeimbang,” ujar Dedi saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Namun, ia tak menampik bahwa ada peluang besar terbentuknya poros baru dengan syarat PKB legowo dan Golkar tidak memaksakan Airlangga Hartarto untuk menjadi bakal cawapres mendampingi Ketum Gerindra .

Selain itu, juga ada kemungkinan pertukaran posisi, yaitu Gerindra berkoalisi dengan PAN dengan capresnya Prabowo Subianto dan cawapresnya Erick Thohir (Etho). Sementara, Golkar bersama PKB membentuk poros baru dengan mengusung Airlangga dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

“Karena adanya PAN bisa dipastikan cawapres akan jatuh ke Erick Thohir,” kata pengamat politik dari UIN Jakarta ini.

Menurut Dedi, meskipun poros baru dapat terwujud tetap tidak akan mengubah situasi peta koalisi saat ini karena perubahan bisa terjadi jika PDIP merapat ke Gerindra atau Demokrat yang berpaling dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Jika tanpa halangan dan terbentuk dengan poros Gerindra, PAN, PKB, Golkar, situasi itu tidak mengubah peta koalisi, mengingat poros yang terbangun tidak mengubah peta pengusungan capres dan cawapres,” terangnya.

Back to top button