News

Wacana Alokasi Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Komisi X Anggap Ngawur


Anggota Komisi X DPR Fraksi PDIP Andreas Pareira Hugo menyoroti wacana pembiayaan program makan siang gratis dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Ini akibat dari program ‘ngawur’ yang kedengaran populis, tapi memakan anggaran besar, tanpa memperhitungkan dari mana anggaran bisa diperoleh,” ucap Andreas kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (3/3/2024).

Ia menyebut wacana tersebut jika nantinya direalisasikan akan berdampak bagi terget Indonesia yang ingin mewujudkan program wajib belajar 12 tahun.

“Ini penting untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, karena sampai saat ini lama belajar manusia Indonesia baru mencapai 7,69 tahun, artinya rata-rata orang Indonesia hanya sampai kelas 2 SMP,” ujarnya.

Seharusnya, tutur dia, anggaran BOS jangan diganggu. Menurutnya, justru anggaran pendidikan perlu ditambah lebih besar lagi agar bisa meningkatkan kualitas pendidikan. “Justru dibutuhkan anggaran yang lebih besar, (baik dari) dana BOS, (dan) PIP (Program Indonesia Pintar) perlu ditingkatkan,” ucap dia.

“Lha kalau dana BOS digunakan untuk makan siang, nanti anak-anak datang ke sekolah untuk makan siang, lantas pulang tidak perlu proses pendidikan, karena dananya sudah digunakan untuk makan siang,” tuturnya menambahkan.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, sumber anggaran untuk memenuhi program makan siang sebesar Rp15.000 per anak sangat memungkinkan berasal dari dana BOS.

Airlangga mengatakan utamanya untuk anak sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), sumber dana makan siang gratis dapat masuk ke dalam pos BOS. “Karena model untuk SD dan SMP kita relatif punya sistem, punya pipeline angggran, salah satunya melalui BOS, secara spesifik itu bisa dibuat,” ungkapnya usai meninjau pilot project makan siang gratis di SMPN 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024).

Back to top button