News

Viral Pendeta Gilbert Sindir Zakat dan Salat, Imam Shamsi Ali: Setiap Agama Punya Dasar yang Kuat


Merespons pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Pendeta Gilbert Lumoindong terhadap praktik ibadah umat Islam, Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali, menawarkan sebuah perspektif yang mendamaikan. Melalui akun Instagram pribadinya, Imam Shamsi mengajak umat beragama untuk fokus pada ajaran masing-masing tanpa merendahkan keyakinan lain.

Dalam postingan yang diunggah baru-baru ini, Imam Shamsi menekankan bahwa setiap praktik agama memiliki dasar yang jelas dalam kitab suci masing-masing. 

“Wudhu dan 2.5% zakat bagi Islam itu jelas dasarnya. Kami tidak melaksanakan agama dengan membuat-buat,” tulis Shamsi. 

Unggahan tersebut dilengkapi dengan video yang menunjukkan sikap kritis dan apresiatif Imam Shamsi terhadap praktik keagamaan lain, menunjukkan keseimbangan antara ketidaksetujuan dan penghormatan.

Imam Shamsi juga menyatakan bahwa meskipun dia tidak sepenuhnya setuju dengan beberapa praktik keagamaan yang diikuti oleh teman-teman Kristianinya, dia tetap menghargai aspek positif yang mungkin mereka miliki. 

“Saya walau tidak setuju dengan keyakinan dan praktik keagamaan teman-teman Kristiani, saya apresiasi hal-hal baik yang mungkin ada pada mereka,” imbuhnya.

Lebih jauh, Imam Shamsi menekankan pentingnya menjaga sensitivitas dan saling menghormati dalam perbedaan, terutama dalam konteks agama yang sangat sensitif. Ini merupakan seruan untuk semua pihak agar lebih berhati-hati dalam berbicara atau bertindak yang bisa merusak keharmonisan antarumat beragama. 

“Jaga sensitifitas karena agama memang highly sensitive…. Saling menghormati dalam perbedaan!” serunya.

Seruan Imam Shamsi ini datang usai viralnya video di media sosial yang menampilkan Pendeta Gilbert yang sedang berkhotbah di hadapan jemaatnya.

Awalnya ia membandingkan pembayaran zakat, yakni umat Islam membayar 2,5 persen, tetapi tata cara beribadahnya susah. Sementara umat kristiani, yang membayar zakat sebesar 10 persen, justru beribadah dengan santai.

“Orang Islam diajarin bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya, saya bilang ‘lu 2,5 (zakatnya), gue 10 persen, bukan berarti gue jorok, disucikan oleh darah Yesus’,” kata Gilbert yang disambut gelak tawa jemaahnya.

“Lho kita kan bayar 10 persen, makanya kita kebaktian tenang saja. Paling berdiri, tepuk tangan, santai, tapi kok (yang zakatnya) 2,5 (persen, cara beribadahnya) setengah mati,” sambungnya.

Usai mengatakan hal ini, Gilbert pun menirukan beberapa gerakan salat, seperti mengangkat tangan hingga sejajar dengan telinga, kemudian menyedekapkan tangan di perut, dan gerakan ruku’. Hal ini, juga menimbulkan gelak tawa dari para pengikutnya.

“Yang paling berat, terakhirnya mesti lipat kaki. Enggak semua orang, iya kan, kaki mesti dilipat, aiya. Tapi ya sudahlah 2,5,” ucap dia.

Back to top button