Mungkin Anda pernah melihat video online penyiar berita atau narasumber yang menggembar-gemborkan peluang keuangan atau investasi yang tampak agak aneh dan tidak wajar? Berhati-hatilah! Teknologi semakin canggih termasuk untuk memanipulasi video.
Di Singapura video-video seperti ini sudah banyak beredar. Dalam beberapa saat video penipuan seperti ini bakal muncul. Akan ada lebih banyak deepfake, atau media yang dimanipulasi kecerdasan buatan beredar secara online, dan scammer dengan cepat mengeksploitasi alat baru yang lebih mudah diakses untuk menghasilkan konten buatan Artificial Intelligence (AI).
Dalam laporan Channel News Asia (CNA) terungkap telah terjadi peningkatan laporan video penipuan yang menyalahgunakan rekamannya untuk mengiklankan peluang investasi dalam beberapa bulan terakhir. Itu terjadi karena scammers juga menggunakan iklan palsu yang menampilkan penggunaan gambar Perdana Menteri Lee Hsien Loong tanpa izin untuk menarik perhatian ke situs web yang menyamar sebagai artikel CNA.
Dalam satu contoh baru-baru ini, penipu memalsukan video penyiar berita CNA Loke Wei Sue ‘mewawancarai’ CEO Tesla Motors dan pemilik Twitter Elon Musk. Video tersebut menggunakan branding CNA dan Mediacorp tanpa izin dan baik Loke Wei Sue maupun Elon Musk memiliki suara yang di-dubbing.
Video deepfake juga telah ditayangkan sebagai iklan pre-roll di video YouTube lainnya. Salah satu versi video berjudul ‘Sistem Baru SG’ diunggah oleh pengguna bernama ‘Migliorare’ pada 12 Juli 2023. Video tersebut telah ditonton lebih dari 60.000 kali meskipun merupakan video yang tidak terdaftar. Itu tidak terlihat di halaman profil pengguna juga tidak dapat ditemukan menggunakan fungsi pencarian YouTube, menunjukkan bahwa pengunggah menggunakan video deepfake untuk menargetkan pemirsa secara rahasia.
Ketika ditanya pada Selasa (25/7/2023) tentang video tidak otentik dari ‘wawancara’ Elon Musk, juru bicara YouTube mengatakan bahwa platform tersebut memiliki pedoman komunitas yang mapan menguraikan jenis konten yang tidak diizinkan, termasuk kebijakan tentang informasi salah, spam, dan praktik penipuan. “Kami sedang menyelidiki masalah ini dan akan menindak konten yang melanggar kebijakan ini,” tambah juru bicara itu.
Bagaimana membedakan video deepfake?
Kualitas video deepfake cenderung buram untuk menutupi manipulasi. Suara pada video tersebut juga seringkali tidak sesuai dengan gerakan mulut. Para ahli yang berbicara dengan CNA mengatakan ada tanda-tanda lain dari video deepfake atau manipulasi yang harus diwaspadai oleh pemirsa.
Associate Professor Terence Sim dari National University of Singapore (NUS), yang minat penelitian dan keahliannya mencakup sintesis dan deteksi deepfake, mengatakan tanda-tanda ini umumnya terbagi dalam tiga kategori yakni artefak fisik, fitur semantik serta isi.
Ia menambahkan, artefak fisik dapat mencakup ketidaksempurnaan visual. Dalam kasus klip wawancara palsu, salah satu contohnya adalah perubahan suara Loke yang terlihat ketika “berubah secara signifikan … Menjadi lebih Inggris,” katanya.
Adapun fitur semantik, dia mengutip contoh Musk yang memalingkan muka dari kamera saat menyatakan fakta daripada saat memikirkan jawaban. “Ini tidak wajar,” katanya.
Yang lain terletak pada isi pernyataan Musk. Di satu bagian dalam video, Musk berkata “bekerja untuk perusahaan ini”. Assoc Prof Sim mencatat “Anda tidak mengatakan ini jika Anda adalah pemilik” bisnis tersebut.
Jadi apa yang harus Anda lakukan saat menemukan video deepfake atau mencurigakan? Anda harus melaporkannya ke platform. Anda dapat mengeklik tautan untuk melaporkan konten tidak autentik di YouTube dan Facebook .
YouTube mengatakan bergantung pada kombinasi orang dan teknologi untuk menegakkan pedoman komunitasnya. “Komunitas YouTube memainkan peran penting dalam menandai konten yang menurut mereka tidak pantas,” katanya. Dengan begitu, peninjau dapat mengevaluasi video yang ditandai, dan video yang dianggap melanggar kebijakan oleh peninjau terlatih akan dihapus.
M Dindien Ridhotulloh
