Market

Ada Kemarau El Nino, Produksi Beras Jateng Aman Disokong 8 Lumbung Pangan

Kemarau dampak El Nino, benar-benar menggerus produksi pangan nasional. Sejumlah daerah mengalami gagal panen. Namun, tak berlaku untuk Jawa Tengah (Jateng). Hasil panennya cukup. 

Dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana kemarau El Nino menggulung petani yang berdampak kepada anjloknya produksi sektor pertanian. Tapi, khusus Jateng, persediaan beras masih cukup. Bahkan berlebih alias surplus.

“Jadi produksi padi di Jawa Tengah , kalau kita buat perbandingkan produksi pada Oktober sampai Desember 2022 dengan 2023, mengalami penurunan 123.335 ton,” kata Nana saat menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jateng, dikutip dari InilahJateng, Kamis (16/11/2023).

Meski produksi padi secara komulatif mengalami penurunan, kata Nana, tidak berarti kabupaten/kota yang menjadi lumbung beras di Jateng, mengalami penurunan produksi. Setidaknya ada delapan daerah di Jateng yang produksi padinya stabil. Sebut saja, Sragen, Sukoharjo, Pemalang, Banyumas dan Klaten.

“Itu beberapa daerah yang alhamdulillah dalam situasi el nino, tapi malah menghasilkan ataupun bisa melaksanakan panen yang lebih baik,” tuturnya.

Berbagai upaya dilakukan Pemprov Jateng untuk memastikan pasokan pangan aman. Kolaborasi dengan pemprov dengan pusat dan kabupaten/kota, terus dijalin. Agar produksi padi tetap bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.

Program yang dilaksanakan mulai dari melayani peminjaman pompa air, pengadaan alat mesin pertanian, bantuan benih, dan asuransi pertanian.

“Kami pun terus melakukan koordinasi dengan BMKG.  Kita berharap di bulan November ini sudah memasuki musim penghujan, sehingga bisa mulai musim tanam,” kata Nana.

Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani menambahkan, produksi padi dari Januari hingga Oktober 2023 mencapai 367.465 ton. Sedangkan produksi beras Januari sampai dengan Oktober 2023, sebanyak 204.558 ton. “Adapun konsumsi beras ada 116.589 ton. Jadi mengalami surplus beras sebantak 87.969 ton,” ungkap Sri Mulyani.

Kata Sri Mulyani, Kabupaten Klaten masih memiliki potensi luas lahan 8.286 hektar dengan produksi 51.353 ton gabah kering atau setara 31.839 ton beras.

Back to top button