Market

Alasan Biaya, Pakar Dukung Menko Luhut tentang Relokasi Warga Plumpang

Gagasan  Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait kebakaran Depo Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina, Plumpang, tentang relokasi warga, dinilai tepat. Alasannya, biayanya lebih murah ketimbang relokasi Depo Plumpang.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman menilai, relokasi warga Depo Plumpang, Jakarta Utara, lebih tepat dan realistis. Hasil kajian Ini sesuai dengan gagasan Menko Luhut. “Sikap Menko Luhut lebih realistis bahwa Depo Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Plumpang tetap dipertahankan. Sedankan pemukiman warga yang perlu direlokasi. Khususnya mereka yang tinggal di sekitar zona penyangga, atau 50 meter dari pagar depo TBBM,” kata Yusri di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Pendanaannya? Menurut Yusri, bisa tanggung renteng antara pemerintah pusat, daerah serta PT Pertamina (Persero). Jika TBBM Pertamina yang dipindahkan, maka tidak ada jaminan kebakaran depo milik Pertamina tidak terulang.

“Pertanyaan kritisnya, siapa yang menjamin tidak terjadi lagi kebakaran di depo TBBM? Bahkan, berpotensi menimbulkan korban lebih besar dalam 3,5 tahun ke depan,” terang Yusri.

“Sebab, sehari sebelum pipa di depo TBBM Plumpang meledak pada Jumat malam (3/3/2023), ternyata rombongan KASAD Jenderal Dudung Abdurahman dengan Direksi Pertamina, baru saja meninjau Depo Plumpang. Artinya, tidak ada jaminan tidak akan terjadi kebakaran lagi,” ungkapnya.

Yusri menyebut, untuk membangun depo anyar atau relokasi TBBM Plumpang di lahan milik PT Pelindo (Persero), dibutuhkan dana jumbo. Sedikitnya US$300 juta, atau sekitar Rp4,5 triliun. “Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas lengkap Depo TBBM sekitar 300 juta dolar,” ujarnya.

Sebelumnya, Menko Luhut menegaskan bahwa pemukiman penduduk yang seharusnya dipindah, karena Depo TBBM Pertamina di Plumpang sudah ada sejak 1970.

“Jangan dibalik-balik, Depo Plumpang sejak tahun 1970 direncanakan di sana. Ada daerah kosong sebagai penyangga, atau buffer zone. Jadi, jangan depo disurut pindah, tetapi warga di situ yang dipindahkan,” tegas Menko Luhut di Pushidrosal TNI AL, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023).

Asal tahu saja, kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. pada Jumat malam (3/3/2023), menewaskan 19 orang dan puluhan warga lainnya mengalami luka bakar.

Saat ini, para korban tragedi Plumpang, masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), RS Pertamina Jaya, RSUD Koja, RSCM, RS Tugu Koja, dan Rumah Sakit Pelabuhan. Untuk korban tewas yang belum teridentifikasi, dibawa ke RS Polri Kramatjati.

Kebakaran juga mengakibatkan ratusan rumah yang tak jauh dari Depo Pertamina hangus terbakar dan warga korban kebakaran terpaksa menempati posko pengungsian.

Back to top button