Dalam sebuah kajian ceramah yang baru-baru ini disampaikan, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menekankan betapa pentingnya kesadaran bahwa ilmu yang kita miliki sejatinya adalah anugerah dan titipan dari Allah SWT. Seiring bertambahnya ilmu, seseorang seharusnya merasa bersyukur dan tidak sombong.
Menurut pendiri Quantum Akhyar Institute tersebut, ketika seseorang mendapatkan pengetahuan, itu bukan semata-mata karena kemampuannya sendiri, melainkan karena Allah yang berkehendak menitipkannya. Ia mencontohkan bagaimana banyak orang yang belajar dengan keras namun jika Allah tidak berkehendak, maka ilmu tersebut tidak akan didapatkan.
“Sangat penting untuk selalu mengembalikan pengetahuan ini kepada Allah dan menjauhkan diri dari sifat kesombongan,” kata UAH dalam unggahan di akun YouTube resminya, Selasa (8/8/2023). Ia mengingatkan bahaya kesombongan dalam pengetahuan, sebagaimana diceritakan dalam kisah Iblis yang sombong dan Qarun yang merasa kaya karena ilmunya.
Dengan mendalami kisah-kisah tersebut, Lulusan Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut itu memaparkan bagaimana Allah mengajarkan pelajaran berharga tentang pentingnya kesadaran bahwa seluruh yang kita miliki, termasuk ilmu, adalah titipan dari-Nya. Kita dianjurkan untuk selalu bersyukur, tawadhu, dan mengembalikan segala puji kepada Allah.
Selain itu, UAH juga menyoroti pentingnya mengenali keterbatasan ilmu seseorang. “Tidak ada satu orang pun yang bisa menguasai segala hal. Ini mengajarkan kita untuk selalu merendahkan diri dan menyadari bahwa hanya Allah yang Maha Sempurna,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa sebelum menerima ilmu, seseorang perlu membangun pondasi yang kokoh dengan nilai spiritual. Hal ini agar saat pengetahuan datang, seseorang tidak mudah tergoda oleh kesombongan, riya, popularitas, atau materi.
Dalam kesimpulannya, UAH mengingatkan pentingnya menjaga hati dan meningkatkan kesadaran spiritual saat menuntut ilmu. Menurutnya, dengan dasar spiritual yang kuat, ilmu yang didapatkan akan membawa berkah dan manfaat bagi banyak orang.
Ibnu Naufal
