News

Usai “Dijewer” Dewan Etik, Lawrence Siburian Tetap Getol Dorong Munaslub Golkar

Politikus Senior Partai Golkar Lawrence T. P. Siburian tak kapok menyuarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Padahal, Lawrence baru saja “dijewer” alias diperiksa Dewan Etik Partai Golkar lantaran getol mendorong Munaslub belakangan ini.

“Saya kira sudah saya sampaikan pada Kamis yang lalu dan itu adalah suatu keputusan. (Jadi tetap akan kami lanjutkan untuk dilaksanakan Munaslub). Begitulah kira-kira,” kata Lawrence di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (17/7/2023).

Lawrence menjelaskan, sejauh ini belum ada respons lanjutan dari Dewan Pakar Partai Golkar usai dirinya menyampaikan surat terbuka perihal rencana Munaslub. Meski begitu, ia bertekad terus mendorong hal itu.

“Ya saya kira mekanisme lain kalau, ada dua mekanismenya. Kalau misalnya DPP melakukan rapat pleno atau daerah-daerah yang berinisiatif (nanti disampaikan). Jadi DPP yang berinisiatif atau daerah-daerah yang berinisiatif, karena pemegang hak suara itu mereka semua,” terangnya.

Ia juga berharap agar Munaslub dapat dilakukan secepatnya, mengingat Pemilu 2024 sudah di depan mata.

“Ya secepatnya, karena waktunya juga kan tinggal tiga bulan lagi kurang ya, mengenai pembentukan koalisi dan penyampaian capres-cawapres,” imbuh dia.

Tak hanya itu, Lawrence juga seakan tak takut jika nantinya pernyataan kerasnya ini akan berujung pada pemecatan sebagai kader Partai Golkar.

“Jadi pecat memecat itu biasa saja. Ada aturan main pemberhentian dan ada aturan main pemilihan kembali, dan asal bisa dipertanggungjawabkan,” kata Lawrence menegaskan.

Diketahui, Lawrence T.P. Siburian yang mewakili kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar menyoroti perkembangan partai berlambang pohon beringin belakangan ini. Menurut dia, saat ini Golkar dalam kondisi terpuruk dan perlu diselamatkan.

“Hari ini dan harapan kami ke depan, kami tidak mempunyai kepentingan pribadi, tetapi kami punya kepentingan menyelamatkan Partai Golkar,” kata Lawrence di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023).

Dia menilai kondisi Partai Golkar saat ini cukup memprihatinkan karena dalam posisi yang tidak jelas khususnya jelang Pemilu 2024. Padahal, Golkar sudah memutuskan ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres lewat forum tertinggi yakni Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapimnas.

Namun, Airlangga dalam berbagai kesempatan secara terbuka meminta kadernya menunggu dan sabar. Padahal, seluruh kader memiliki harapan besar agar Golkar bisa berperan lebih besar di Pemilu 2024.

“Partai Golkar adalah partai yang besar, jangan sampai turun menjadi partai menengah apalagi partai kecil,” imbuhnya.

Lawrence juga menyoroti soal elektabilitas Golkar dalam lembaga survei yang masih jauh dari harapan. Sebab, Golkar kini sudah berubah menjadi partai menengah menurut hasil survei.

“Itu baru survei, kita belum melihat kenyataan di 2024. Bisa saja turun lagi daripada itu jadi partai gurem,” kata Lawrence.

Dengan kondisi tersebut, kata dia melanjutkan, Airlangga sebagai ketua umum Partai Golkar tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkan partai. Padahal sejak awal, dirinya sudah meminta Airlangga untuk fokus di Golkar dan tidak bergabung dalam kabinet.

“Karena jabatan menteri dan ketum itu berbeda. Yang satu mengabdi ke atas (presiden) untuk rakyat, sedangkan ketum partai itu mengabdi ke bawah, mendatangi rakyat, mendengarkan rakyat, membantu rakyat untuk kepentingan bangsa,” kata Lawrence menambahkan.

Back to top button