Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid atau HNW menegaskan, partainya masih menunggu pengumuman hasil Pemilu 2024, sehingga belum menentukan sikap oposisi maupun koalisi.
“Menang atau kalah. Belum ada, jadi jangan bicara tentang oposisi atau tidak oposisi kalau kemudian nanti MK memutuskan yang menang 01?” kata HNW saat ditemui kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).
Sejumlah kalangan menilai, PDIP dan PKS berpeluang menjadi oposisi terhadap pemerintahan 2024-2029 bila capres-cawapres yang diusung masing-masing koalisinya kalah. Namun, meski berpotensi menjadi oposisi, PDIP dan PKS dinilai kemungkinan kecil bisa bersatu.
“Iya, kalau mereka di luar pemerintahan itu sangat mungkin. Nah, pertanyaannya adalah di luar pemerintahan, bersatu di luar pemerintahan, itu yang kecil kemungkinannya,” kata akademisi politik dan pemerintahan UGM Arya Budi, dikutip di Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
Ia menilai kedua partai tersebut memiliki logika berjalan masing-masing demi terwujudnya checks and balances untuk membentuk suatu pemerintahan yang demokratis. Arya pun menganalogikan PDIP dan PKS bagaikan minyak dan air yang tidak bisa bersatu. “Karena, secara jarak ideologi mereka terlalu jauh, itu bagaikan minyak dan air. Itu akan repot, ribet,” tuturnya.
Menurutnya, hal yang paling mungkin bagi kedua partai ini berada di luar pemerintahan dengan berjalan sendiri-sendiri. “Tentu mereka akan tetap mengkritisi pemerintah dan mengambil ceruk untuk pemilih-pemilih yang tidak mendukung Prabowo-Gibran,” ucap Arya.
