Paruh pertama 2023, PT Phapros Tbk, bagian dari holding BUMN farmasi membantu permodalan Rp3 miliar untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah.
Kata Direktur Utama (Dirut) Phapros, Hadi Kardoko, perseroan berkomitmen untuk memajukan UMKM di Indonesia. “Kami memberdayakan UMKM yang mayoritas di Jawa Tengah dan sekitarnya. Kami salurkan dana bergulir Rp3 miliar untuk mendukung mitra usaha kami,” kata Hadi, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Ekonomi lokal, tambah Hadi, merupakan faktor pendorong bagi bertumbuhnya perekonomian nasional. Dan, pertumbuhan UMKM di berbagai daerah adalah daya ungkit tinggi dalam menumbuhkan PDB (Produk Domstik Bruto) Indonesia.
“Komposisi kegiatan sosial kami mayoritas mengarah ke pemberdayaan UMKM. Selain melalui pemberian dana kemitraan, kami memberikan pelatihan kepada para mitra. Dan mengikutsertakan mereka di berbagai pameran,” kata Hadi.
Di sisi lain, lanjutnya, masih melalui program tanggungjawab sosialnya, Phapros bukan hanya berkomitmen terhadap pertumbuhan pengusaha mikro, tetapi juga berkomitmen untuk mengurangi angka stunting di Indonesia, melalui kolaborasi dengan beberapa puskesmas di Kota Semarang.
Anggota Komisi VI DPR, Amin Ak mengatakan, program penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Namun, swasta atau industri perlu berperan aktif melalui TJSL.“Pemerintah harus merangsang swasta atau industri agar mau ikut mengentaskan stunting dengan insentif baik fiskal atau pelonggaran pajak maupun lainnya,” tuturnya.
Amin mengapresiasi langkah BUMN yang proaktif memperkuat pendanaan bagi UMKM berbasis lokal. Selain itu, mendorong para pelaku UMKM itu melek digital.
“Pertama, banyak pelaku UMKM yang masih belum melek digital sehingga mereka kesulitan menggunakan fitur-fitur di berbagai platform yang ada. Kedua, banyaknya pelaku UMKM yang kesulitan mengakses internet sehingga menghambat proses digitalisasi UMKM,” pungkas politkus PKS itu.
Iwan Purwantono
