Market

Tren Menurun, BPS Ungkap Neraca Perdagangan Surplus USD2,41 Miliar


Untuk bulan November 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia mencatatkan surplus senilai USD2,41 miliar. Kinerja ini memperpanjang tren surplus dagang selama 43 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.

“Neraca perdagangan masih mencatatkan surplus USD2,41 miliar. Kalau kita lihat tren ke belakang, neraca perdagangan ini surplus selama 43 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini dalam paparan kinerja neraca perdagangan di Kantor BPS, Jumat (15/12/2023).

Surplus dagang tersebut diperoleh dari kinerja ekspor yang masih lebih baik ketimbang impor di November 2023. Tercatat nilai ekspor mencapai USD22 miliar, sementara nilai impor sebesar USD19,59 miliar.

Meskipun mencatatkan surplus lagi, jelas Pudji, nilai yang diperoleh pada November 2023 masih lebih rendah dibanding Oktober 2023 yang tercatat USD3,48 miliar, atau turun USD1,06 miliar.

Jika dibandingkan dengan November 2022 yang tercatat surplus hingga sebesar USD5,10 miliar, maka terjadi penurunan nilai surplus dagang hingga USD2,68 miliar.

Pudji mengungkapkan, penurunan nilai surplus dagang juga terjadi bila dihitung berdasarkan tahun berjalan atau kumulatif.

“Secara kumulatif hingga November 2023, total surplus neraca perdagangan tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” beber Pudji.

Pada Januari-November 2022, nilai surplus dagang Indonesia tercatat mencapai USD50,54 miliar. Sementara pada Januari-November 2033 nilai suprlus dagang Indonesia hanya mampu mencapai USD33,63 miliar. Sehingga, ada selisih sebesar USD16,91 miliar dari capaian kumulatif tahun lalu.

Back to top button