Market

Tetap Bagi-Bagi Rice Cooker, KESDM Targetkan November Sebar 500 Ribu Unit

Kementerian ESDM tetap ngotot melaksanakan bagi-bagi penanak nasi atau rice cooker meskipun menimbulkan kontroversi. Kebijakan ini dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat kecil dan hanya bagi-bagi proyek saja.

Kementerian tersebut berdalih tujuan bagi-bagi rice cooker ini untuk pemanfaatan energi bersih. Kemudian, ada peralihan dari penggunaan LPG oleh masyarakat untuk memasak ke rice cooker.

“Jadi tujuannya tapi seperti yang saya sampaikan untuk mendorong pemanfaatan energi bersih di rumah tangga menggeser keperluan LPG yang banyak impor,” beber Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (15/10/2023).

Rencananya, lanjut Dadan, program bagi-bagi rice cooker dari pemerintah akan didistribusikan ke masyarakat mulai November 2023. Dia menyebut ada sekitar 500.000 unit rice cooker gratis yang akan dibagikan. “Mungkin awal November sudah ya. Awal november sudah mulai didistribusi,” ujar dia. 

Dia menjelaskan, secara umum, program ini sudah mulai berjalan. Hal ini diluhat dari aspek anggaran yang sudah dikucurkan dan aturan berupa Peraturan Menteri ESDM yang sudah diterbitkan.

Saat ini, pihaknya membuka proses pengadaan bagi produsen yang memproduksi rice cooker gratis tadi. Dia juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perindustrian terkait pengadaan ini.

“Sudah jalan itu kan anggaran sudah ada, permen sudah ada sekarang lagi proses pengadaan, pake e-catalog rencananya. Kita udah komunikasi dengan Kemenperin, pastiin ada enggak sih, bisa enggak dibuat, kan ini harus dibuat dalam waktu 3 bulan ini, tiga bulan kurang ya sekarang. Udah dapat kepastian disana,” ungkap Dadan.

Pemerintah berencana untuk membagikan alat penanak nasi atau rice cooker secara gratis. Pada tahun ini, rencananya akan rice cooker disebar sebanyak 500 ribu unit ke masyarakat.

Pilih Produk TKDN Tinggi

Keyakinan yang sama juga diungkapkan Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Dia mengatakan kriteria rice cooker yang dibagikan adalah produk dalam negeri yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi. Salah satu merek yang disebutnya adalah Maspion.

“Pokoknya dalam negeri, TKDN. Semaksimal mungkin, kan yang tukang bikin itu kan, coba lihat mesin-mesin kompor itu kan, Maspion, pokoknya nasional kita ini,” ujar dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Dia mengatakan, upaya bagi-bagi rice cooker gratis agar masyarakat yang menggunakan LPG untuk menanak nasi bisa beralih. Tujuan besarnya adalah mengurangi impor LPG.

Menurut Arifin, langkah ini bukan suatu hal yang mubazir. Data yang dikantonginya menyebut ada sekitar 60 juta rumah tangga yang masih menggunakan LPG.

“Engga (mubazir) dong, karena kalau engga dicoba gimana, kalau engga di pakai kita mau impor LPG terus? Ada yang suka impor LPG memang,” jelasnya.

“Paling utama adalah defisit impor LPG,” sambung Arifin Tasrif.
 

Back to top button