News

Ternyata Indonesia Memiliki Negara-negara Kecil di Dalamnya

Dekan Fakultas Manajemen Pemerintahan Institus Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Halilul Khairi menjelaskan bahwa negara terdiri dari dua macam, yakni negara modern dan negara dengan sistem pergaulan hidup.

Banyak masyarakat yang justru tidak menyadari ternyata di Indonesia juga terdapat sebuah negara yang menganut sistem pergaulan hidup atau memiliki aturannya sendiri.

“Masih ada yang bentuknya pergaulan hidup, tapi dia bukan negara yang berdaulat, bukan sistem kedaulatan negara modern seperti sekarang. Kalau kita lihat ada suku Baduy di Banten, kalau ada orang berkelahi dia di sidang di pengadilan tidak? Tidak,” terang Halilul secara virtual dalam webinar bertajuk ‘Memahami Ilmu Pemerintahan’ pada Sabtu (14/1/2023).

Orang suku Baduy diketahui memiliki hukum adat mereka sendiri. Belum lagi, Halilul juga mencermati bagaimana suku Baduy membangun jalan yang juga dananya tidak berasal dari uang negara.

Tak hanya itu, suku Baduy juga tidak mengatur kehidupan mereka dengan Undang-Undang (UU) Indonesia seperti pada bagian negara yang terbilang modern.

“Atau suku-suku terpencil yang ada di Papua yang belum tersentuh oleh infrastruktur dan belum bertemu dengan kita. Mereka semua menyelesaikan kehidupan bersama itu dengan aturan mereka sendiri,” jelasnya.

Dia mengatakan daerah-daerah tersebut sebenarnya adalah sebuah negara yang ada di dalam negara. Sebab aturan yang berlakukan di daerah tersebut tidak terikat dengan aturan seperti undang-undang yang ada.

“Sebetulnya mereka itu negara, karena ada pergaulan hidup bersama itu mereka kelola sendiri, mereka atur sendiri, lalu mereka tidak tunduk pada negara lain. Tidak tunduk bahkan mereka tidak memakai UU Indonesia misalnya,” ujar Halilul.

Oleh karena itu, suku Baduy bukan sebagai negara modern. Melainkan menggunakan sistem pergaulan hidup.

“Nah ini sejak kapan ada? Sejak nabi Adam turun ke Bumi. Ada hidup keluarganya, diatur bagaimana kehidupan mereka itu, nah ketika itu lah sudah disebut negara sebagai pergaulan hidup,” tegasnya.

“Jadi tidak ada hari kemerdekaan karena ini terjadi secara alamiah, ketika ada orang berkumpul mengatur sendiri secara bersama, bersepakat bersama, tidak tunduk pada kelompok lain, nah itu mereka sebetulnya sudah negara secara pergaulan hidup,” pungkasnya.

Back to top button