Market

Terapkan WFH, Menteri Sandi Ingin Udara Jakarta Segera Bersih

Untuk mengerek kualitas udara Jakarta yang sempat masuk kategori terkotor kedua di dunia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga S Uno menerapkan kerja dari rumah, alias work from home (WFH).

Berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, kualitas polusi udara di Jakarta sudah memasuki kategori tidak sehat. Bahkan, Jakarta sempat menempati peringkat pertama negara dengan kadar udara pada 178 AQI sedunia.

Dengan WFH, kata Mas Sandi, sapaan akrabnya, diharapkan bisa menekan penggunaan kendaraan pribadi yang selama ini berkontribusi signifikan terhadap kotornya udara Jakarta.

“Kami telah merencanakan akan gerak cepat untuk menangani permasalahan ini dg menginstruksikan langsung di lingkungan Kemeparkeraf dengan menerapkan WFH,” kata Menteri Sandi dalam acara The Weekly Brief with Sandiaga Uno secara online, Jakarta, dikutip Selasa (15/8/2023).

Upaya meningkatkan kualitas udara di Jakarta, menurut Menteri Sandi, kebijakan jangka panjangnya berupa pembangunan ruang terbuka hijau dan menurunkan penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan dan menyebabkan udara semakin buruk.

“Salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi. Walaupun saya menggunakan mobil listrik,” kata Menteri Sandi.

Selanjutnya, mantan Cawapres Prabowo di Pilpres 2019 itu, menceritakan pengalaman saat berolahraga di pagi hari. Polusi udara begitu terasa. “Saya berharap dengan WFH akan meningkatkan kualitas udara di Jakarta. Sehingga masyarakat tidak perlu merisaukan kualitas udara saat beraktivitas di luar ruangan,” kata Menteri Sandi.

Asal tahu saja, kualitas udara pada Selasa pagi (15/8/2023), terpantau lebih buruk ketimbang kemarin. Dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pukul 05.43 WIB, indeks kualitas udara Jakarta, berada di angka 165 AQI US. Berkategori tidak sehat nomor dua di dunia.

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara Jakarta, mencapai PM 2.5. Angka Konsentrasi itu, 16,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Pada Senin pagi (14/8/2023), pukul 08.00 WIB, indeks kualitas udara di DKI berada di level 153 AQI US dengan ukuran polutan utamanya PM2.5. Atau terburuk keempat dunia.

Back to top button