News

Tensi Politik Meningkat, Dikhawatirkan Terjadi Lagi Polarisasi di Masyarakat pada Pemilu 2024

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mengaku khawatir akan terulangnya fenomena polarisasi politik, seperti pemilu sebelumnya, lantaran meningkatnya tensi politik menjelang Pemilu 2024 dan munculnya friksi-friksi perpecahan tokoh elite politik.

“Tidak terulang lagi polarisasi di tingkat akar rumput dan konflik elite yang bisa merambat menjadi konflik horisontal, karena nanti korbannya masyarakat, yang dirugikan juga masyarakat,” kata Mahfuz dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

“Saya kira ini satu hal penting untuk menjadi pemikiran bersama. Ini sering kami diskusikan dan komunikasikan, kira-kira implikasinya terhadap keseluruhan pemilu ini seperti apa,” tambahnya.

Mahfuz meminta para tokoh dan pemimpin partai politik (parpol), selaku kontestan pemilu, memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan perhelatan Pemilu 2024 berjalan damai.

Lebih lanjut dia mengingatkan bahwa dunia saat ini sedang dalam persimpangan jalan dengan terjadinya perubahan tatanan global, sehingga dalam mengelola situasi politik perlu disikapi secara lebih hati-hati. “Jangan sampai nanti Pemilu 2024 dijadikan sebagai the last battle, perang eksistensi antar kekuatan superpower,” tegas dia.

Ia juga mengatakan perlunya arus moderasi politik untuk mengelola situasi saat ini, dengan meningkatkan kesabaran dan kemampuan menahan diri agar tidak berkembang menjadi ledakan politik.

“Semua harus berpikir untuk kepentingan publik dan kepentingan bersama. Akar rumput jangan banyak diberi bumbu-bumbu. Bumbunya makin banyak hari demi hari, seperti suasana maju jihad saja. Bumbunya sekarang, ‘Kita orang yang terus terzalimi dan harus melawan kezaliman itu, ini perjuangan kita bla bla bla‘,” tuturnya.

Sebab, menurut dia, apabila situasi makin memanas, maka benturan masyarakat di tengah situasi ketidakpastian global akan semakin kuat terjadi. Oleh karena itu, dia menilai perlu moderasi berpolitik untuk mengatasi situasi tersebut.

“Kalau kita salah-salah menata ini, maka kita akan masuk dalam pusaran perubahan global yang kita tahu kekuatan-kekuatan global sekarang sedang bertarung menunjukkan eksistensi supremasinya,” kata mantan ketua Komisi I DPR itu.

Dia pun secara tegas menyatakan menolak terhadap upaya negara lain yang akan melakukan operasi politik untuk memenangkan satu kandidat tertentu di Pilpres 2024 sebab harga yang akan dibayar oleh bangsa Indonesia amatlah mahal.

“Kami di Partai Gelora akan mendukung calon pemimpin yang konsisten dengan ide moderasi ini. Dia punya peluang lebih besar untuk memenangkan kontestasi di Pilpres 2024,” ujar Mahfuz.

Back to top button