Ototekno

Teknologi Bantu Analisis Mobilitas Pekerja Jabodetabek Selama WFO di Bulan Ramadan

Perusahaan dan instansi pemerintahan di wilayah Jabodetabek mulai menerapkan kebijakan Work From Office (WFO) setelah tiga tahun kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan beberapa bulan setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Desember 2022. Di bulan Ramadan, beberapa perusahaan dan instansi pemerintahan menyesuaikan jam kerja. Mobilitas pekerja kantoran menjadi perhatian dalam analisis yang dilakukan Tim Pacmann bersama Data Scientist di Microsoft.

Data waktu perjalanan dikumpulkan dengan menggunakan HERE Maps API dari titik pusat kecamatan di Jabodetabek ke 5 proxy tempat kerja (Thamrin, SCBD, Kuningan, Blok M, dan TB Simatupang). Analisis dilakukan pada pekan ke-3 bulan Ramadan selama hari kerja dalam waktu Indonesia Barat (WIB).

Hasil analisis menunjukkan durasi perjalanan mayoritas berkisar antara 30-120 menit dengan median 75 menit. Beberapa daerah memiliki durasi perjalanan di atas 2 jam, seperti Nanggung, Sukajaya, Pamijahan, dan Tanjungsari di Kabupaten Bogor.

Tim Sekolah Data sekaligus Data Analyst di Pacmann, Erisha Aryanti, mengatakan bahwa analisis tren ini dapat membantu perusahaan mengoptimalkan pengaturan jam kerja karyawan. Analisis clustering jam pulang tiap proxy kantor menunjukkan pola durasi perjalanan yang berbeda-beda.

“Dengan mengetahui durasi perjalanan yang optimal untuk setiap titik kantor proxy, perusahaan dapat mengatur jam kerja karyawannya agar lebih efisien, misalnya dengan memberikan pilihan waktu berangkat yang fleksibel untuk menghindari kerumunan atau waktu-waktu padat,” ujar Erisha dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4/2023).

Untitled Design 3 - inilah.com

Untitled Design 2 - inilah.com

Untitled Design 1 - inilah.com

Menariknya, beberapa daerah di Jabodetabek memiliki pola konsisten pulang lebih akhir lebih baik dan ada beberapa daerah dengan pola konsisten berangkat lebih siang lebih baik. Monarizqa mengungkapkan bahwa waktu tempuh dari titik tengah kecamatan ke proxy kerja 25% lebih lama daripada tidak ada traffic, dan 50% lebih lama ketika macet.

Persen Kenaikan Waktu Tempuh Yang Harus Dialokasikan Dibanding Tanpa Kemacetan - inilah.com
Persen Kenaikan Waktu Tempuh Yang Harus Dialokasikan Dibanding Tanpa Kemacetan

Penambahan waktu tempuh ini berbeda untuk tiap kecamatan dan proxy kantor. Misalnya, waktu yang harus ditambahkan ke perjalanan ketika rush hour atau macet lebih sedikit bagi yang bekerja di Blok M atau TB Simatupang daripada yang bekerja di SCBD atau Kuningan.

Monarizqa menuturkan, “Jadi, apakah menjadi pertimbangan Anda untuk pindah rumah atau tempat kerja?” Analisis ini memberikan wawasan tentang mobilitas pekerja kantoran di Jabodetabek dan dapat membantu perusahaan dan pemerintah mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengatur jam kerja karyawan.

Back to top button