Ototekno

Tekan Kesenjangan, Pemerintah Luncurkan Pedoman Transformasi Digital

Pemerintah menerbitkan pedoman transformasi digital perempuan, sebagai bentuk komitmen dalam membantu masyarakat mengidentifikasi kesenjangan gender di era digital.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menilai pedoman transformasi digitial perempuan perlu dikawal dan didukung seluruh pihak agar mampu meminimalisasikan kesenjangkan digital bagi perempuan.

Pasalnya, data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Tahun 2021 menunjukkan adanya kesenjangan persentase penduduk laki-laki dan perempuan berumur 5 tahun ke atas yang mengakses internet. Secara nasional, persentase sebesar 59 persen, sedangkan laki-laki mencapai 65 persen. Fenomena yang sama juga terjadi di perkotaan maupun pedesaan.

“Pedoman ini dapat diakses melalui tautan bit.ly/PedomanTransformasiDigitalPerempuan,” jelas Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi KemenPPPA, Eni Widiyanti melalui keterangan tertulisnya, Kamis (1/12/2022).

Menambahkan, Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Lenny N. Rosalin menegaskan bahwa saat ini perempuan masih mengalami berbagai tantangan dalam dunia perekonomian digital, antara lain terkait minimnya akses dan infrastruktur internet yang memadai; kebijakan yang belum responsif gender; beban ganda yang dialami oleh perempuan; dan maraknya kekerasan berbasis gender di ranah digital.

“Hambatan-hambatan ini muncul bukan karena perempuan merupakan makhluk yang lemah, tetapi sering kali budaya patriarki yang menganggap perempuan sebagai masyarakat kelas dua, sehingga kontribusi terutama dalam ekonomi belum dianggap signifikan,” tutur Lenny.

Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata Badan Siber dan Sandi Negara, Edit Prima mengatakan dengan kemampuan siber yang dimiliki, perempuan dan anak perempuan diharapkan mampu melindungi aset digitalnya secara mandiri. Dalam hal menjaga ruang siber, kontribusi nyata perempuan dapat dimulai dari lingkungan keluarga.

“Untuk melindungi keluarga dari serangan siber yang bersifat teknis seperti pencurian data atau phising, salah satu langkah penting yang dapat dilakukan adalah membuat password yang kuat, menggantinya secara berkala, tidak sembarangan membaginya dengan orang lain, dan tidak mengklik tautan yang tidak jelas atau berbahaya,” pungkas Edit.

Back to top button