News

Tanggapi Isu Reshuffle, Pakar: Peluang Demokrat Masuk Kabinet Hanya 0,01 Persen

Peneliti Senior Trust Indonesia Ahmad Fadhli menilai pertemuan empat mata antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi momentum yang dianggap penting.

Fadhli meyakini jika pertemuan tersebut tentu menghasilkan sebuah kesepakatan politik. Entah apapun itu, ia memperkirakan jika kecil potensi Partai Demokrat bakal masuk kabinet.

“Ya ada kemungkinan bisa jadi demokrat masuk ke dalam kabinet (meskipun) probability itu 0,01 persen,” ujarnya kepada Inilah.com, di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Menurutnya, saat ini masyarakat hanya bisa berpuas diri dengan berasumsi mengenai pertemuan intim yang berlangsung di Istana Bogor, Senin (2/10/2023) petang. Sebagai petinggi partai, SBY tidak memiliki kewajiban untuk melaporkan perihal maksud dan tujuan diskusi tersebut kepada para kadernya.

“Artinya tidak bisa diekspos dan dikonsumsi oleh semua publik. Sehingga semunya itu pasti sangat penting karena empat mata,” kata dia.

Fadhli meminta masyarakat untuk mengambil sisi baik dari pertemuan ini, yakni sikap kenegarawan kedua tokoh tersebut yang mau menjalin komunikasi meski tidak dalam satu visi dan misi. “Yang pasti overall dari pertemuan SBY dan Jokowi sudah ada komunikasi politik yang cukup baik,” ucapnya.

Diketahui, wacana reshuffle kabinet Jokowi mencuat lantaran Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) baru-baru ini dikabarkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Kementan yang proses hukumnya digarap oleh KPK.

Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo juga disebut menerima aliran dana korupsi infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G, senilai Rp27 miliar. Dua peristiwa itu menuai dugaan publik atas akan dilakukannya perombakan kabinet di dalam pemerintahan Jokowi.

Isu ini juga makin menguat karena adanya pertemuan antara Jokowi dan SBY di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023) petang. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan enggan berspekulasi soal pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.

Bahkan Syarief tak mau mengaitkan pertemuan SBY-Jokowi dengan wacana reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Sebab menurutnya, terlalu dini bagi Demokrat untuk bicara soal kabinet. “Terlalu dini bicara soal kabinet,” kata Syarief Hasan dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dia juga menegaskan jika dalam pertemuan tersebut tidak membahas soal kabinet. Syarief juga memastikan jika Demokrat akan memilih tetap di luar pemerintah meski adanya tawaran kursi menteri. “Partai Demokrat di luar kabinet lebih baik,” ujarnya singkat.

Back to top button