Threads, pesaing Twitter, sempat memiliki momentum di mana tampaknya akan melampaui Twitter dalam hitungan bulan. Namun, menurut data dari perusahaan analitik Similarweb, jumlah pengguna aktif harian di Threads turun dari 49 juta menjadi 23,6 juta dalam waktu seminggu.
Puncak kejayaan Threads terjadi pada 7 Juli, hanya dua hari setelah peluncurannya. Namun, jumlah pengguna aktif harian terus menurun sejak itu. Total menit penggunaan harian — metrik yang melihat berapa banyak waktu yang dihabiskan pengguna dengan aplikasi — juga turun dari 21 menit pada 7 Juli menjadi hanya lebih dari 6 menit pada 14 Juli, klaim Similarweb.
Threads mengalami lonjakan pengguna yang masif segera setelah peluncuran, dengan mencapai 100 juta pendaftaran pada 10 Juli menurut data dari situs Quiver Quantitative (angka ini sejak itu telah meningkat menjadi 114 juta). Salah satu alasan Threads begitu sukses di awal adalah kemudahan bagi pengguna Instagram untuk membuat akun. Angka tersebut kemungkinan akan lebih besar lagi jika Threads tersedia di Uni Eropa.
Namun, Threads masih kekurangan banyak fitur dasar yang telah dimiliki Twitter selama bertahun-tahun, termasuk emoji, hashtag, dan feed kronologis, yang semua kemungkinan membuatnya lebih sulit bagi pengguna Twitter untuk beralih.
Kabar baik bagi Threads adalah bahwa, menurut Similarweb, retensi pengguna baru Twitter juga turun, meski dalam skala waktu yang lebih panjang, turun dari 19% pada Mei 2022 menjadi 16% pada Mei 2023.
Ibnu Naufal
