Market

Tahun Politik, Jokowi Perintahkan Mentan Kendalikan Harga Semua Komoditas Pangan

Pemerintah menegaskan pengendalian harga semua komoditas pangan kebutuhan pokok sebagai mengantisipasi pengaruh tahun politik dengan adanya pilpres dan pileg 2024 terhadap perekonomian nasional.

“Paling penting pertama produksinya (komoditas bahan pokok) didorong terus agar naik, sehingga kalau suplainya banyak, harga jual tidak ikut naik,” kata Presiden RI, Joko Widodo usai meninjau Pasar Bulan di Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).

Langkah berikutnya, presiden mengaku sudah meminta Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman untuk lebih fokus pada beberapa komoditas beras saat menggelar pilpres dan pileg. “Karena di situ (beras) belum bisa kita kendalikan, untuk tarik turun harganya meski sudah tidak naik lagi,” ujarnya.

Ketiga, selain di tingkat nasional, Presiden Jokowi juga mengandalkan kepala daerah untuk turut mengantisipasi dampak negatif tahun politik terutama terhadap ekonomi di daerah.

Pada Senin (30/10) kemarin, Presiden Jokowi telah mengumpulkan penjabat kepala daerah. Jokowi memerintahkan mereka agar segera mengintervensi ketika kenaikan harga mulai terjadi.

Untuk hal ini, ia tak ingin tebang pilih. Menurutnya, seluruh komoditas harus diantisipasi, bahkan pemerintah daerah diizinkan menggunakan anggaran tak terduga untuk menangani ini.

“Dengan anggaran tidak terduga baik untuk biaya transportasi distribusi dan cari pasokan dari tempat produksi, saya kira kalau dilakukan saya yakin bisa,” kata Presiden.

Salah satu contoh, usai mengunjungi Pasar Bulan, Gianyar, Jokowi menyimpulkan kondisi masih terkendali. Uuntuk saat ini, tiga bulan menuju Pemilu 2024 harga bahan pokok masih stabil.

Kunjungi Pasar

Sekitar pukul 11.00 Wita, sebelum datang ke Pasar Bulan, Presiden Jokowi terlebih dahulu menyambangi sekolah kejuruan SMK Negeri 3 Sukawati yang berjarak 400 meter dari pasar tradisional itu.

Di sana Presiden Jokowi fokus melihat potensi siswa dengan jurusan yang ada. Menurutnya, sekolah tersebut sudah menawarkan jurusan-jurusan yang tepat dengan kebutuhan Bali yaitu pariwisata.

“Ini SMK Negeri 3 Sukawati memang sangat relevan dengan Bali, utamanya di bidang pariwisata, karena di sini ada jurusan tata boga, perhotelan, tari, karawitan, dan musik, semua relevan dengan pariwisata,” ujarnya.

“Saya kira sekolah kejuruan seperti ini yang dibutuhkan untuk provinsi-provinsi yang jadi destinasi wisata dan kita lihat beberapa peralatannya perlu diperbaharui. Tadi saya sudah menyanggupi membantu,” kata Presiden Jokowi.

Selanjutnya setelah menyelesaikan kunjungan di sekolah dan Pasar Bulan, Presiden Jokowi menyempatkan hadir di Balai Budaya Batubulan untuk menyerahkan bantuan pangan beras kepada masyarakat Gianyar, dilanjutkan bagi-bagi sepeda.

Wayan Wiradana, pedagang sayur dan ikan berusia 33 tahun, mengaku senang karena mendapat bantuan modal usaha. “Dapat Rp1.200.000 ini untuk modal, dapat sembako juga, minta foto malah dikasi sembako, isinya beras, minyak, gula. Jadi kami sangat terbantu,” ujarnya.

Respons positif juga datang dari masyarakat umum Nengah Rudiana yang sengaja datang ke Pasar Bulan demi bertemu Presiden Jokowi. Laki-laki berusia 45 tahun itu semangat memanggil nama Jokowi, sehingga Presiden melirik dan memberikannya baju kaos berwarna hitam.

“Saya sengaja datang ke sini, idolakan Pak Jokowi dan ternyata dapat baju. Harapannya kalau bisa bapak tiga periode, biar Indonesia tambah maju dan saya dapat lapangan pekerjaan lebih baik,” tuturnya.

Back to top button