Market

Inflasi Terjaga, Mirae Asset Teropong IHSG 7.000 di Februari 2023

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diterawang bisa mencapai posisi hingga Rp7.000 pada Februari 2023. Peneropongan tersebut datang dari Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta.

“Secara teknikal, indikator stochastic dan RSI yang masih positif membuat prediksi IHSG akan konsolidasi bullish dengan rentang pergerakan 6.816 hingga 7.000 untuk Februari,” ujar Nafan dalam Media Day by Mirae Asset di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Dia menilai inflasi di tingkat nasional maupun global mulai terjaga, sehingga Bank Indonesia (BI) maupun Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memberi sinyal akan lebih menahan kenaikan suku bunga acuan mereka.

Menurut dia, suku bunga acuan yang stabil akan mempengaruhi stabilitas suku bunga kredit perbankan, sehingga akan mempengaruhi permintaan kredit dari debitur.

“Proyeksi tahun ini pertumbuhan kredit masih bisa mencatatkan double digit, masih strong,” ujar Nafan.

Selain itu, dia meminta BI tetap menjalankan intervensi apabila terjadi arus modal keluar di pasar keuangan domestik, dengan membeli suatu instrumen yang bisa dibeli di pasar sekunder maupun pasar spot.

Dari enam sektor yang masih underperform indeks, dia menyampaikan sektor yang memiliki potensi terbesar untuk outperform yaitu sektor keuangan dan sektor barang konsumsi nonprimer pada tahun 2023.

“Dengan demikian, semestinya sektor yang terkait penetapan suku bunga acuan semestinya mendapatkan katalis positif,” ujar Nafan.

Dalam kesempatan sama, Senior Research Analyst Mirae Asset Robertus Hardy mengatakan kondisi ekonomi tahun 2023 ini masih akan positif bagi sektor otomotif dan telekomunikasi, dibandingkan sektor lain.

“Untuk sektor otomotif, tahun politik biasanya akan memicu peningkatan mobilisasi masyarakat,” ujar Robertus.

Pihaknya optimistis industri reksa dana di pasar modal Indonesia akan tumbuh mencapai Rp1.000 triliun dalam tiga tahun ke depan atau lebih cepat.

“Dengan inovasi IT (teknologi informasi), kami meyakini target industri reksa dana Rp1.000 triliun pada 2027 akan mudah tercapai, bahkan bisa lebih cepat lagi,” imbuh Robertus.

Back to top button