Arena

Spanyol Vs Jerman, Laga Hidup dan Mati Tim Panser

Minggu, 27 Nov 2022 – 18:03 WIB

Timnas Jerman

Timnas Jerman pada Piala Dunia Qatar 2022 (foto: Reuters)

Pertandingan Jerman melawan Tim Matador Spanyol pada Senin (28/11/2022) dini hari WIB nanti akan menjadi laga hidup dan matinya Tim Panser pada Piala Dunia Qatar 2022.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Al Bayt, Qatar pada Senin (28/11/2022) pukul 02.00 WIB itu adalah laga kedua grup E.

Pertandingan sebelumnya, Spanyol menaklukkan Kosta Rika dengan skor akhir 7-0, sedangkan Jerman dibungkam dengan kekalahan dari Timnas Jepang dengan skor akhir 1-2.

Sehingga pertandingan Spanyol melawan Jerman dini hari nanti menjadi duel yang sangat seru, pasalnya Tim Panser akan bertarung habis-habisan meraih tiga poin.

Jika pertandingan nanti Thomas Muller dan kawan-kawan kalah dari Tim Matador, maka Tim Panser dipastikan tidak bisa lagi melaju ke babak selanjutnya pada Piala Dunia 2022.

Sebaliknya, Spanyol justru tidak memanggul beban dan tekanan seberat Jerman. Setelah bertahun-tahun dibebani misi mengulangi sukses Piala Dunia 2010 yang tak lagi bisa mereka ulangi.

Kini Spanyol memasuki turnamen dengan beban yang lebih ringan. Bahkan dalam kondisi seperti ini tim asuhan Luis Enrique menciptakan rekor ketika Gavi turut mencetak gol saat menggunduli Kosta Rika 7-0.

Dalam usia 18 tahun, Gavi menjadi pemain termuda Spanyol yang mencetak gol dalam Piala Dunia. Gavi juga pencetak gol Piala Dunia paling muda kedua setelah Pele pada Piala Duni 1958.

Spanyol tidak masuk dalam barisan tim favorit juara seperti Brazil, Argentina, dan Prancis, tetapi kemenangan besar mereka atas Kosta Rika membuat orang yakin La Furia Roja kini pantas berada dalam deretan calon kuat juara dunia.

Kalau Jerman dipaksa merombak komposisi pemain untuk menutup kesalahan dalam pertandingan sebelumnya, maka Luis Enrique menjanjikan perubahan skuad karena kedalaman skuadnya seolah semua dari 26 pemain yang dibawanya adalah pemain-pemain inti .

“Saya tidak tahu siapa yang akan bermain, tapi yang pasti kami tidak akan mempertahankan lineup. Kami tidak akan memainkan tujuh pertandingan dengan 11 pemain (yang itu-itu saja),” ujar Enrique mengutip Reuters.

Prediksi Pemain Utama

Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Cesar Azpilicueta, Rodri, Aymeric Laporte, Jordi Alba; Pedri, Sergio Busquets, Gavi; Ferran Torres, Marco Asensio, Dani Olmo

Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer; Niklas Sule, Antonio Rudiger, Nico Schlotterbeck, David Raum; Joshua Kimmich, Ilkay Gundogan; Seger Gnabry, Thomas Muller, Jamal Musiala; Kai Havertz

Skenario Pertandingan

Luis Enrique mungkin memutuskan menurunkan kembali sebelas pemain pertama yang diisi pemain-pemain muda setelah mereka membuktikan diri lebih dari sekadar mampu ketika mencukur Kosta Rika 7-0.

Trio penyerang Ferran Torres, Marco Asensio dan Dani Olmo akan kembali mencari mangsa. Mereka kini siap meneror lini pertahanan Jerman.

Pun demikian di lapangan tengah. Gavi yang masih berusia delapan belas tahun akan kembali bermitra dengan Pedri dan Sergio Busquets yang semuanya bermain di Bacelona.

Hal sama terjadi pada lini pertahanan. Aymeric Laporte kembali bermitra dengan rekannya di Manchester City, Rodri. Sedangkan Cesar Azpilicueta dan Jordi Alba akan berada di kiri dan kanan daerah pertahanan.

Dengan formasi tetap 4-3-3, Spanyol siap menjadikan Jerman korban keduanya. Mereka jelas bukan tim yang gemar memperingkat lawan karena semua lawan diperlakukan sama.

Tetapi melawan Jerman memang akan berbeda dengan menghadapi Kosta Rika. Sekalipun tim Panser dikalahkan Jepang, tak berarti kualitas mereka di bawah Spanyol.

Sebaliknya dalam semua lini, Jerman bisa mengimbangi Spanyol, termasuk kemampuan dua gelandang tengah mereka, Joshua Kimmich dan Ilkay Gundogan, ditambah Seger Gnabry, dalam menandingi hegemoni Sergio Busquets cs di lini tengah Spanyol.

Oleh karena itu pertemuan Jerman dengan Spanyol menjanjikan pertarungan sengit di lini tengah.

Dalam keadaan seperti ini Hansi Flick mungkin merindukan winger kreatif Leroy Sane, namun pemain ini masih belum pulih dari cedera lutut.

Oleh karena itu, dia tetap mengandalkan Thomas Muller, Jamal Musiala dan Kai Havertz yang ditaruh pada posisi yang tidak linier satu sama lain pada formasi 4-2-3-1.

Dalam skema ini, Antonio Rudiger dan Nico Schlotterbeck tetap menjadi pilar pertahanan di belakang kiper kawakan Manuel Neuer. Sedangkan Niklas Sule dan David Raum menempati kedua sayap pertahanan.

Back to top button