Arena

Sepekan Jelang MotoGP, KSP Sebut Akomodasi di Mandalika Baru Terisi 62 Persen

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Helson Siagian mengungkapkan ketersediaan penginapan atau akomodasi bagi para penonton MotoGP di sirkuit Mandalika sudah terisi 62% berdasarkan data laporan pihak Dinas Pariwisata Provinsi NTB.

“Dari 17.833 total akomodasi yang tersedia, sebanyak 11.169 akomodasi atau 62 persen di antaranya telah tersewa. Dalam kurun waktu 4-7 Maret, sebanyak 547 akomodasi juga telah dipesan, katanya” kata Helson Siagian dalam keteranganya di Jakarta, Jumat (11/03)

Akomodasi tersebut tidak hanya berlokasi di Mandalika dan Mataram saja, tapi juga tersebar di Sembalun, Jerowaru, Gili, dan Tetebatu.

Sementara itu, di sisi transportasi tercatat lebih dari 15 ribu tiket perjalanan udara menuju Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid telah direservasi pada 12-20 Maret 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya menyebutkan sebanyak 60 ribu tiket MotoGP Mandalika di hari ketiga atau saat hari perlombaan sudah terjual habis. Pihak penyelenggara juga berencana akan menambah 1.000 tiket lagi.

Helson mengatakan ajakan menonton MotoGP sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada pegawai aparatur sipil negara (ASN), melainkan juga kepada seluruh masyarakat, khususnya warga NTB.

Sepekan jelang gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB pada 18-20 Maret 2022, berbagai terobosan juga dilakukan oleh pemerintah demi mendongkrak penjualan tiket. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB, misalnya, mengalokasikan sebanyak 10 ribu tiket menonton ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika yang dijual kepada aparatur sipil negara (ASN) dan warga lokal di daerah itu dengan potongan harga atau diskon 80 persen

“Sebagai tuan rumah MotoGP, warga NTB diharapkan turut memeriahkan perhelatan yang berlokasi di halaman rumah mereka sendiri. Ini adalah terobosan agar masyarakat tidak hanya terlibat dalam proses pembangunan sirkuit Mandalika, namun dapat ikut menikmati ajang balapan bergengsi ini,” ujarnya.

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button