Hangout

5 Makanan yang Ternyata Mengandung Sianida


Seorang siswa MTs di Pacitan berinisial MRS (14) meninggal usai menenggak kopi yang berisi racun sianida pada Kamis, 1 Februari 2024.

Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho menyatakan pelaku merupakan tetangga korban bernama Ayu Findi Antika (26).

Pelaku tega menabur racun sianida ke kopi milik MRS usai aksi pencuriannya pada tabungan milik keluarga korban terbongkar.

Merasa sakit hari dan malu, Ayu pun berencana membunuh korban agar tindakannya tidak tersebar.

Sebelum meninggal, korban sempat dilarikan ke Puskesmas setelah kejang-kejang hingga mengeluarkan cairan bening dari mulutnya.

Pembunuhan menggunakan racun sianida di dalam kopi bukanlah hal baru di Indonesia. 

Sebelum siswa MTs di Pacitan menjadi korban, kasus kematian Wayan Mirna Salihin karena kopi sianida juga sempat menggemparkan.

Namun, benarkah kandungan sianida secara alami ditemukan di berbagai makanan?

Apa Itu Sianida?

Asam Sianida (HCN) merupakan senyawa kimia yang terdiri dari karbon dan nitrogen yang sangat beracun dan berbahaya bagi hewan dan manusia.

Kandungan sianida dengan dosis 1-2 miligram per kilogram berat badan diketahui dapat menyebabkan kematian.

Bahkan dalam dosis yang lebih kecil pun sianida tetap dapat berbahaya bagi jantung dan otak.

Gejala klinis seseorang yang terpapar sianida antara lain napas cepat, tekanan darah turun, pusing, sakit kepala, dan bingung.

Sedangkan seseorang yang keracunan akan menimbulan gejala yang lebih parah seperti sakit perut, muntah, diare, kulit membiru, hingga kejang-kejang.

Makanan yang Mengandung Sianida Alami

Sianida beredar secara alami maupun buatan.

Sianida buatan diproduksi untuk berbagai tujuan dan dapat ditemui dalam bahan pembuat kertas, pestisida,  tekstil, plastik, hingga asap rokok.

Sedangkan menurut catatan badan kesehatan dunia, WHO, sianida alami dapat ditemui di berbagai 2.000 spesies tumbuhan yang beberapa dikonsumsi oleh masyarakat.

Berikut adalah beberapa makanan yang mengandung sianida:

1. Apel

Apel adalah salah satu makanan yang terkenal disebut-sebut mengandung racun sianida di dalamnya. 

Namun, sianida pada apel tidak terletak pada daging buahnya, melainkan bijinya.

Biji apel mengandung senyawa amygdalin dalam jumlah kecil. Meskipun begitu, diketahui cukup sulit mengubah amygdalin menjadi sianida yang berbahaya.

Diperlukan sekitar 200 biji apel yang dikunyah hingga hancur untuk dapat menyebabkan seseorang keracunan sianida lewat biji apel.

2. Kacang Almond

Sama seperti apel, kacang almond merupakan makanan yang mengandung sianida alami dalam bentuk amygdalin.

Agar aman dikonsumsi, kacang almond perlu diolah dengan cara dipanggang atau direbus untuk mengurangi kadar sianidanya.

Meski kadar sianida dalam kacang almond tidak mencapai tingkat yang membahayakan, namun tetap perlu mengkonsumsinya dalam batas normal sebagai tindakan preventif atau pencegahan.

3. Singkong

Singkong dapat menjadi makanan yang mengandung racun jika dikonsumsi secara mentah dan berlebihan.

Dalam singkong, baik umbi maupun daunnya, terdapat sianida dalam bentuk glukosa sianogenik.

Amannya, singkong perlu diolah dengan cara direbus atau direndam dalam air selama 2-3 hari sebelum dikonsumsi.

Namun tenang saja, singkong yang biasa dikonsumsi sehari-hari biasanya memiliki kadar sianida yang sangat kecil, berbeda dengan singkong beracun yang ditandai dengan kulit ubi dan tangkai daun berwarna merah.

4. Buah Ceri

Sama seperti apel, dalam buah ceri yang mengandung racun sianida bukanlah dagingnya, melainkan bijinya.

Biji buah ceri mengandung biji yang mengandung glikosida sianogenik. 

Sehingga biji ceri yang hancur apalagi dalam jumlah besar dapat meningkatkan resiko keracunan sianida apabila dikonsumsi.

Untuk itu, biji ceri tidak disarankan untuk ditelan dan dikonsumsi secara langsung, apalagi dengan jumlah yang berlebihan.

5. Bayam

Meski dikenal dengan sayuran sehat, bayam ternyata mengandung senyawa sianida alami dengan kadar yang sangat kecil.

Namun tenang saja, kadar sianida pada bayam biasanya menurun atau bahkan hilang hingga ke tahap yang tidak membahayakan setelah diolah dengan cara direbus atau dimasak.

Jadi, pastikan untuk mengolah bayam dengan benar dan tidak mengkonsumsinya mentah-mentah untuk menghindari bahaya keracunan.

Back to top button