Market

Impor Beras Indonesia Cetak Rekor, Petinggi Bapanas Masih Saja Bicara Kemandirian Pangan

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong peningkatan produksi padi untuk menopang ketersediaan dan stok cadangan beras pemerintah (CBP). Tapi kok masih impor?

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto saat menghadiri panen raya di Kota Solok, Sumatera Barat, Jumat (17/11/2023).

“Tentunya yang paling penting adalah meningkatkan produksi dalam negeri, karena ketahanan pangan harus berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan. Artinya pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan juga penguatan stok cadangan pangan pemerintah itu mesti mengandalkan produksi dari dalam negeri. Kalau ini menjadi tekad kita, tentunya secara teknis dalam hal ini Kementerian Pertanian kita dukung dalam upaya bersama mempersiapkan panen raya di tahun mendatang.” ungkap Andriko.

Menurutnya, panen raya mendatang merupakan momentum untuk menyerap hasil produksi di mana pemerintah melalui NFA menugaskan Bulog untuk mengelola stok CBP.

Ia juga menekankan sebagai wilayah sentra produksi padi, Sumatera Barat pada umumnya dituntut untuk mempertahankan lahan pertanian di tengah berbagai tantangan seperti alih fungsi lahan.

“Jadi kalau di Solok lahannya subur, yang harus kita fokuskan adalah bagaimana caranya agar lahan ini sustain atau berkelanjutan. Dapat dipertahankan terus dan tidak dialihfungsikan.” ujar Andriko.

Pentingnya pemerintah daerah untuk menekan laju alih fungsi lahan ditegaskan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi saat menghadiri peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Rabu (15/11/2023).

Dia bilang, alih fungsi lahan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam upaya menjaga produksi dan ketersediaan pangan.

“Menekan laju alih fungsi lahan ini sangat penting karena berkaitan erat dengan upaya penyediaan pangan berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan. Nomor satu kita prioritaskan produksi dalam negeri, dan menekan impor. Sehingga harus didukung penyediaan lahan yang cukup.” ungkap Arief.

Informasi saja, di ujung pemerintahan Jokowi, muncul rencana menambah kuota impor beras sebanyak 1,5 juta ton untuk mengisi CBP. Jika terealisasi, maka total impor beras 2023 tembus 3,5 juta ton, atau tertinggi dalam 2 dekade terakhir.

Back to top button