Market

Jokowi: ASEAN-Uni Eropa Harus Berkontribusi pada Pemulihan Ekonomi Inklusif

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kemitraan antara ASEAN dan Uni Eropa harus bisa berkontribusi pada pemulihan ekonomi yang inklusif, salah satunya melalui perdagangan dan investasi yang dipermudah.

Dalam sambutan yang dia sampaikan dalam KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada Rabu (14/12/2022), Presiden Jokowi secara khusus mengkritisi usulan regulasi deforestasi EU karena dinilai menghambat perdagangan.

“Presiden menjelaskan bahwa Indonesia akan terus membangun hilirisasi industri untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pengarahan pers yang disaksikan secara daring melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, dari Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Uni Eropa adalah mitra dagang ketiga terbesar bagi ASEAN setelah China dan AS. Total perdagangan ASEAN-Uni Eropa tahun lalu mencapai US$268,9 miliar, atau sekitar Rp4,19 kuadriliun.

Sementara itu, investasi asing langsung (FDI) dari Uni Eropa ke ASEAN mencapai US$26 miliar, atau sekitar Rp406 triliun, pada 2021. Uni Eropa adalah sumber FDI terbesar kedua di ASEAN setelah China.

“Oleh karena itu, Presiden Indonesia menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN-Uni Eropa sangat penting, tidak hanya untuk kesejahteraan kedua kawasan, tetapi juga untuk menghadapi berbagai tantangan global,” tutur Menlu Retno.

Meskipun kemitraan ASEAN-Uni Eropa disebutnya telah menghasilkan banyak hal, tetapi Jokowi mengingatkan bahwa kedua pihak harus mengakui masih banyak perbedaan yang perlu diselesaikan.

“Presiden menekankan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan harus menjadi landasan kemitraan ASEAN-EU. Tidak boleh ada pemaksaan kehendak. Tidak boleh lagi ada pihak yang mendikte. Presiden juga menegaskan bahwa mindset ‘my standard is better than yours’ harus diganti,” kata Menlu Retno.

Selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse dan diperkirakan akan tetap menjadi pusat pertumbuhan dunia. Kerja sama dengan ASEAN, kata Jokowi, dipastikan akan menguntungkan Uni Eropa.

Dalam hal ini, Presiden Jokowi mengutip survei yang dilakukan oleh Dewan Bisnis Uni Eropa-ASEAN pada September 2022 mengenai persepsi bisnis di ASEAN, yang menyebut bahwa 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.

Kemudian, 69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi penting dari aspek pendapatan global dalam dua tahun ke depan, dan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-Uni Eropa serta juga FTA antara Uni Eropa dengan para negara anggota ASEAN.

“Artinya, dari survei ini ditegaskan bahwa economic opportunity has and will always be the story of ASEAN. Presiden menekankan bahwa ‘maju bersama’ harus diiringi dengan ‘maju setara’. Presiden juga mengharapkan Uni Eropa dapat terus mendukung hak negara berkembang untuk tumbuh dan maju,” ujar Menlu Retno.

Back to top button