News

Warga Israel Malah Rayakan Pembantaian Rafah dengan Api Unggun Hari Raya Yahudi


Tokoh masyarakat dan jurnalis sayap kanan Israel merayakan dan mengolok-olok pembunuhan warga Palestina di Rafah Gaza. Warga Israel menggunakan serangan udara sadis ke Rafah ini untuk menandai hari raya keagamaan Yahudi.

Setidaknya 45 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak yang terpaksa mengungsi, terbunuh di kamp tersebut setelah serangan Israel. Aksi Israel ini memicu kemarahan para pemimpin dan warga dunia. Serangan tersebut menargetkan wilayah Tal al-Sultan. 

Kantor media pemerintah Gaza melaporkan bahwa pesawat Israel menggunakan rudal dan bom seberat 2.000 pon untuk menyerang tenda-tenda di wilayah tersebut. Serangan tersebut menyebabkan tenda-tenda dilalap api, di kawasan yang menjadi tempat berlindung sekitar 100.000 warga. Pria, wanita dan anak-anak dibakar hidup-hidup akibat kebakaran yang dipicu oleh pemboman Israel.

Namun aksi pembunuhan sadis tentara Israel itu malah mendapat apresiasi dan suka cita bagi beberapa warga Israel. Tak hanya itu, menurut TNA, mereka juga mengolok-olok dan mengejek para korban tak berdosa dari serangan keji yang membakar puluhan tenda pengungsian itu.

Di antara mereka yang ikut serta dalam ejekan tersebut adalah jurnalis dan politisi Israel Yinon Magal. Ia mengunggah video yang dibagikan secara luas setelah serangan tersebut. Dia memberi judul pada video tersebut “pencahayaan utama tahun ini di Rafah”, yang memicu gelombang komentar kritis dari para aktivis.

Komentar tersebut tampaknya merujuk pada hari raya Yahudi Lag BaOmer, yang melibatkan penyalaan api unggun untuk melambangkan cahaya spiritual. Api unggun ini dibawakan oleh Shimon bar Yochai, seorang rabi abad kedua. Postingan asli Magal kemudian dihapus di X, tetapi tetap bertahan di Telegram, milik politisi itu dengan lebih dari 70.000 pengikut.

Naveh Dromi, humas dan jurnalis untuk outlet berita i24 Israel dan Yedioth Ahronoth juga mengungkapkan kegembiraannya dalam sebuah postingan yang merujuk pada video yang sama, dengan judul “Selamat berlibur”. Postingan itu juga kemudian dihapus.

Seorang influencer dan rapper dunia, yang dikenal dengan nama panggungnya The Shadow, menggunakan Telegram untuk membagikan video tentang tubuh-tubuh hancur yang diselamatkan dari api, dan mendorong orang lain untuk menontonnya.

Channel Telegram lain yang dilihat TNA bertajuk “Teroris dari Sudut Berbeda” juga membagikan ulang video tersebut, disertai caption “Bro, dengarkan aku, biarkan ubi jalar itu tetap di dalam api selama lima menit lagi, ternyata lezat”.

Tentara Israel mengatakan serangan udara di Rafah adalah serangan “tepat” yang menargetkan dua pejabat senior Hamas. Serangan itu terjadi setelah keputusan pengadilan tinggi PBB pada hari Jumat memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya terhadap Rafah.

Perang Israel di Gaza – yang digambarkan sebagai genosida oleh banyak kelompok hak asasi internasional – telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina sejak Oktober dan melukai sedikitnya 81.000 lainnya dalam jangka waktu yang sama. Petugas sipil Gaza memperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina masih berada di bawah reruntuhan. Perang tersebut telah mendatangkan malapetaka pada infrastruktur dan meratakan seluruh lingkungan di Gaza.

Back to top button