Market

Gubernur Ganjar Gagal Bendung Gelombang PHK 20 Ribu Buruh

Indonesia tak mampu membendung gelombang PHK dampak resesi global. Di Jawa Tengah (Jateng) yang dipimpin Ganjar Pranowo, angkanya diinformasikan tembus 20 ribu pekerja.

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, gelombang PHK sudah merembet ke Jawa Tengah.

“Data yang resmi masuk ke Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan di daerah) masih dari Jawa Barat. Tapi info dari perusahaan yang lain di Jawa Tengah, sudah ada yang PHK. Memang belum ada laporan resmi. Tapi info dari teman-teman di sana, sudah 20 ribu dirumahkan,” kata Redma dikutip Rabu (9/11/2022).

Berdasarkan laporan yang masuk (APSyFI), kata Redma, PHK di industri hulu tekstil, masih dalam level merumahkan karyawan. “Kalau hilir, sepertinya sudah ada PHK,” ujarnya.

Atas informasi ini, Gubernur Ganjar buru-buru membantah. Dia bilang, tak ada pemutusan hubungan kerja atau PHK massal di industri tekstil yang beroperasi di daerahnya. “Yang sifatnya massal karena situasi hari ini saya rasa belum ada,” kata Gubernur Ganjar.

Menurut dia, terdapat beberapa kasus PHK, namun tidak bersifat massal. PHK tersebut terjadi karena dampak gangguan di masa lalu terhadap kinerja perusahaan yang masih terasa hingga saat ini.

Dia menyebutkan, baru saja pada pekan lalu bertemu perwakilan buruh. Dari pertemuan itu, tidak ada laporan terkait PHK massal. Perwakilan buruh hanya memberikan usulan mengenai upah minimum di kabupaten/kota (UMK). “Sampai hari ini di tempat kami masih belum ada yang lapor. Maka itu hari ini saya mau kroscek,” ujar kader PDI Perjuangan ini.

Pemprov Jateng, kata dia, berupaya keras untuk menjaga iklim hubungan industrial dan ketenagakerjaan. Agar PHK massal tidak terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Back to top button