Arena

Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Senam Dunia, Indonesia Belum Berani Bicara Prestasi


Meski menjadi tuan rumah Artistic Gymnastics World Championships (Kejuaraan Dunia Senam Artistik) 2025, nomor senam Indonesia belum berani bicara target emas.

Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani), mengaku akan berupaya maksimal mempersiapkan atlet Indonesia untuk menyukseskan Kejuaraan Dunia Senam Artistik tahun depan.

Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati mengatakan, target utama pihaknya bukan hanya mempromosikan olahraga senam, namun juga memberikan prestasi bagi atlet-atlet Merah Putih.

“Kalau untuk bicara prestasi mungkin saya belum berani kalau untuk target 2025, terlalu dekat soalnya. Karena sekarang aja kami ngelihat antara gap Rifda dengan Ameera Rahmajanni ini cukup jauh ya,” kata Ita saat wawancara ekslusif dengan inilah.com, Selasa (14/5/2024).

Ita memprediksi, persaingan di Kejuaraan Dunia 2025 mendatang tidak akan mudah bagi atlet-atlet Merah Putih. Terlebih dengan kehadiran negara-negara digdaya seperti Amerika Serikat.

“Kami juga belum tahu siapa saja yang akan turun dia di kejuaraan dunia ya. Tapi tentunya akan sulit untuk bersaing. Tapi inilah yang harus kami lewati. Makanya saya ingin ngegenjotnya nanti kalau begitu sudah ada tim, ya itu nanti saya mikir lagi,” kata Ita menegaskan.

Sebelum menatap kejuaraan dunia 2025, fokus Persani tak hanya menggenjot prestasi para atlet. Namun juga mempromosikan olahraga tersebut ke publik Tanah Air.

Menyambut, Artistic Gymnastics World Championships 2025, Persani akan menggelar sejumlah kegiatan bertema “Road to Gymnastic World Championship”.

Ita mengatakan, acara itu bertujuan mempromosikan kejuaraan dunia yang akan diadakan di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19-25 Oktober 2025.

“Jadi hari itu ada event namanya Gymnastrada, itu gimnastik for all, gimnastik untuk semua usia. Nah itu ada festivalnya, jadi yang ikut itu nanti ada dari klub-klub senan, dari mana aja. Nah itu paling kecil itu salah satu event, 15 Juni itu di Bojonegoro nanti,” katanya.

Selain itu, kegiatan selanjutnya dilakukan Persani sebulan kemudian dengan membuat gelaran Indonesia Open untuk kali ketiga.

Back to top button