News

Respons Anwar Iskandar Soal Dukungan PBNU dan Muhammadiyah untuk Jadi Ketum MUI

KH Muhammad Anwar Iskandar, sosok yang saat ini tengah hangat diperbincangkan sebagai calon Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), mendapatkan dukungan luar biasa dari berbagai organisasi besar di Indonesia, seperti PBNU dan PP Muhammadiyah. Dalam wawancara eksklusif dengan Inilah.com pada Kamis (3/8/2023), Anwar mengungkapkan perasaannya serta pandangannya tentang peran MUI dalam konteks nasional.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, telah menyatakan dukungannya kepada Wakil Rais Aam Anwar Iskandar. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, melalui Ketum Haedar Nasir, juga telah menyampaikan dukungan resmi kepada Anwar Iskandar.

“Ya, kayak perasaannya biasa aja. Yang penting didoakan temen-temen semuanya. Selamat dunia akhirat gitu aja,” ungkap Anwar merendah menanggapi dukungan tersebut.

Anwar yang juga masih aktif sebagai salah satu Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI 2020-2025 turut menyuarakan visi dan misinya untuk tetap melanjutkan tongkat kepemimpinan dari KH Miftachul Akhyar yang menekankan pentingnya menjaga kebangsaan NKRI dan agama. Menurutnya, ini adalah dua hal penting yang harus terus diperjuangkan dalam rangka memahami pentingnya menjaga negara dan agama.

Tokoh senior NU kelahiran 24 April 1950 itu juga menekankan pentingnya toleransi dan moderasi dalam beragama. Ia percaya bahwa pemahaman ini perlu disampaikan hingga ke tingkat provinsi, kabupaten, kotamadya, dan kecamatan.

“Yang kedua dalam hal menjaga hubungan antar umat beragama, saya pikir kita perlu memberikan pemahaman tentang pentingnya antar umat beragama Islam dalam hal yang sifatnya universal saja,” jelas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Muncar, Banyuwangi tersebut.

Dukungan luas yang diterima Anwar Iskandar dari berbagai organisasi besar menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap kepemimpinannya. Visi dan misi yang diusungnya menggambarkan harapan besar akan peran aktif MUI dalam menjaga keutuhan NKRI, toleransi beragama, dan harmoni antarumat beragama di Indonesia.

Back to top button