Market

Bursa Saham Terbebani Obligasi AS dan Prospek Ekonomi 2023

Kamis, 29 Des 2022 – 09:50 WIB

Bursa Saham Terbebani Obligasi AS dan Prospek Ekonomi 2023 - inilah.com

Laju IHSG Kamis (29/12/2022) diperkirakan bergerak melemah lantaran pelemahan pada bursa saham global dan regional. (Foto: Inilah.com/Didik Setiawan)

Kenaikan imbal hasil obligasi AS ditengarai memberikan tekanan negatif pada saham-saham di segmen growth stocks, seperti teknologi. Pada saat yang sama investor menimbang prospek ekonomi untuk 2023.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (29/12/2022) pagi dibuka terkoreksi turun. Ini seiring turunnya indeks saham utama di bursa kawasan Asia.

IHSG dibuka melemah 19,45 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.831,07. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,06 poin atau 0,43 persen ke posisi 929,63.

“IHSG kami perkirakan bergerak melemah hari ini diakibatkan oleh pelemahan di global dan regional,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Bursa saham AS semalam ditutup beragam. Indeks Dow Jones Average (DJIA) naik 0,3 persen, Indeks S&P500 melemah 0,4 persen, dan Indeks Nasdaq terkoreksi 1,38 persen.

Tim Riset Samuel Sekuritas menegaskan, kenaikan imbal hasil obligasi AS memberikan tekanan pada growth stocks, seperti saham-saham di sektor teknologi. Apalagi, investor juga masih menimbang prospek ekonomi untuk 2023.

Hal ini terlibat dari imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun yang terpantau naik 2,91 persen menjadi 3,86 persen dan indeks dolar AS turun 0,13 persen ke level 104,18.

Dari pasar komoditas, harga minyak sawit mentah atau CPO menguat 7,13 persen ke 4.104 ringgit per ton dan emas menguat 0,49 persen ke 1.813 dolar AS per troy ounce.

Sedangkan harga batu bara melemah 0,2 persen ke 375,6 dolar AS per ton dan minyak Brent tercatat menguat 0,34 persen menjadi 79,83 dolar AS per barel.

Pada akhir perdagangan kemarin, investor asing kemarin mencatatkan keseluruhan jual bersih atau net sell sebesar Rp284,2 miliar.

Di pasar reguler, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp124,4 miliar dan pada pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp159,8 miliar.

Jual bersih asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) (Rp120,9 miliar), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) (Rp78,4 miliar), dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) (Rp49,1 miliar).

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 349,66 atau 1,33 persen ke 25.990,84, Indeks Hang Seng turun 282,14 atau 1,42 persen ke 19.616,77, Indeks Shanghai terkoreksi 21,93 poin atau 0,71 persen ke 3.065,47, dan Indeks Strait Times melemah 20,55 poin atau 0,63 persen ke 3.246,42.

 

Ahmad Munjin

 

Back to top button