Market

Jelang Idul Adha, Bapanas Gerojok Daging Sapi Impor 46 Ribu Ton


Menjelang Idul Adha, Badan Pangan Nasional (Bapanas) malah membuka keran impor lebar-lebar untuk daging sapi (lembu). Realisasinya mencapai 46.231,40 ton.

Realisasi itu masih 32,07 persen dari kuota daging sapi yang telah diberikan persetujuan impor (PI) oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Adapun daging sapi yang telah diberikan PI sebanyak 144.141 ton dari total rencana impor tahun ini, sebanyak145.251 ton. Saat ini, stok daging sapi dalam negeri mencapai 96.756 ton.

“Adapun PI yang telah terbit 144.141 ton dan jumlah tersebut menunjukkan realisasi importasi sebesar 46.231,40 ton atau 32,07% dan diatribusi paling banyak di DKI Jakarta dan paling sedikit di NTT,” kata Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi, Bapanas Nyoto Suwignyo dalam rapat koordinasi inflasi dikutip dari YouTube Kemendagri, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Masuknya daging impor ini seiring dengan jelang perayaan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 17 dan 18 Juni 2024 mendatang. Impor daging sapi ini dilakukan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan dalam negeri.

Dalam paparan Nyoto, kebutuhan daging lembu di Indonesia dalam sebulan mencapai 68.289 ton. Saat ini distribusi daging sapi impor terbanyak adalah ke Jakarta dan terendah adalah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain daging sapi, Bapanas juga memaparkan realisasi importasi komoditas lainnya seperti bawang putih. Realisasi impor bawang putih memang masih sedikit, baru 39% dari kuota yang telah dikeluarkan.

Angka realisasi impor bawang putih baru 135.865 dari kuota yang telah diberikan 249 ribu ton. Tahun ini sendiri rencana impor bawang putih sebanyak 645.025. “Sehingga masih tersisa 213.435 ton impor bawang putih,” jelasnya.

Back to top button