News

Survei SMRC: Pemilih Kuat Anies Baswedan Lebih Banyak dari Prabowo

Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan hasil temuan terbarunya. Dalam rilis survei kali ini, bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan memiliki pemilih kuat lebih banyak dari Prabowo Subianto, sebesar 61 persen.

Demikian disampaikan pendiri SMRC, Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Swing Voters Anies, Ganjar, dan Prabowo” secara daring di kanal YouTube SMRC TV, dipantau di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

“Pada calon presiden mana lebih banyak pemilih yang mantap dan yang lemah tersebut? Survei ini menunjukkan pemilih kuat pada Ganjar 73 persen, Anies 61 persen, dan Prabowo 59 persen,” kata dia, Kamis (13/7/2023).

Lebih lanjut Saiful menjelaskan, bahwa ada selisih yang signifikan antara pemilih kuat pada Ganjar dengan Anies dan Prabowo. Sementara pemilih kuat Anies dan Prabowo kurang lebih sama.

Menurutnya, selisih pemilih kuat Ganjar dengan Anies sekitar 12 persen, signifikan secara statistik. Sementara selisih pemilih kuat Ganjar dengan Prabowo sekitar 14 persen. “Artinya, pemilih yang mantap lebih besar dan signifikan pada pemilih Ganjar Pranowo dibanding pada pemilih Anies dan Prabowo,” jelas dia

Sementara pemilih yang besar kemungkinan mengubah pilihan atau pemilih lemah pada Ganjar hanya 26 persen, Anies 34 persen, dan Prabowo 39 persen. Jika dilihat dari perbandingan ini, lanjut Saiful, pemilih yang lebih dinamis ada pada Prabowo.

Saiful mengatakan temuan dari survei yang dilakukan pada Mei 2023 ini logis, jika dilihat dari aspek partai. Mengingat partai yang mendukung Prabowo adalah Gerindra dengan kekuatan di parlemen nomor tiga, lebih kecil dibanding PDIP. Karena itu, pendukung Prabowo umumnya datang dari partai-partai yang lain. Mereka umumnya adalah pendatang baru untuk Prabowo. Menjadi logis kalau pilihannya belum mantap.

“Mereka akan menunggu perkembangan apakah akan semakin nyaman mendukung Prabowo atau tidak. Hal yang sama terjadi pada Anies. Dia belum menjadi kader partai tertentu dan belum terlihat memiliki preferensi untuk menjadi anggota partai tertentu,” jelas dia.

Back to top button